Page 809 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 809
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
kehidupan keluarganya. Rakyat miskin juga hampir selalu
berbicara kesempatan atau akses apa yang mereka bisa da-
patkan agar bisa meningkatkan derajad dan kualitas kehi-
dupannya. Jadi ketika kita berbicara tentang kemiskinan,
mau tidak mau kita harus berbicara mengenai aset dan akses
rakyat miskin pada sumber-sumber kehidupan – yaitu, sum-
ber-sumber ekonomi dan sumber-sumber politik.
Berbicara mengenai aset dan akses bagi rakyat miskin
berarti kita berbicara mengenai hak dasar. Secara akademik,
hak dasar rakyat bisa dibagi dua. Pertama, yang disebut seba-
gai given rights yaitu hak-hak yang bisa lahir dari keharusan
konstitusi, Undang-undang, peraturan, norma, budaya, atau
lainnya. Kedua, yang disebut exercised rights yaitu hak-hak
yang perwujudannya harus diperjuangkan. Karena kita
menghadapi persoalan struktural, yang given rights itu pun
ternyata masih harus diperjuangkan, apa lagi the exercised
rights. Karena itu, kita harus wujudkan langkah yang harus
kita tempuh pertama adalah given rights melalui proses dan
kebijakan pembangunan yang tepat. Paralel dengan itu, ex-
ercised rights dikembangkan sebagai bagian penting dari kom-
ponen negara modern. Dalam pengertian ini, konsepsi
Amartya Sen menemukan bentuknya, yaitu bahwa pem-
bangunan sebagai proses pembebasan. Proses pembebasan
ini dilakukan dengan memberikan hak-hak rakyat melalui
pengembangan akses rakyat – masyarakat – pada sumber-
sumber ekonomi dan sumber-sumber politik.
Rakyat harus punya akses untuk membebaskan dirinya
tentu melalui proses pembangunan – dari kebodohan, keter-
tinggalan, ketertindasan, sempitnya ruang gerak kehidupan,
ketergantungan, rasa takut. Dan, untuk ini rakyat harus
762

