Page 57 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 57

Bangunan; Hak Pakai maupun Hak sewa. Sehingga pihak pertama
          dapat diberikan sertipikat sebagai tanda bukti, atau dapat diberikan
          HGB di atas Hak Milik. Hal ini dapat digunakan sebagai upaya
          perlindungan hukum bagi pemilik bangunan, jika suatu saat nanti
          ada pihak ketiga yang ingin menguasai atau membeli tanah tersebut
          sehingga terdapat kejelasan bahwa bangunan yang didirikan tersebut
          tidak termasuk kedalam tanah yang akan dialihkan (dengan Jual beli,
          maupun pembebanan hak/ Hak Tanggungan).

          C.  Realitas Perubahan Pemanfaatan Ruang untuk
             Pembangunan Hotel

             Pembangunan yang terjadi akan selalu membutuhkan ruang,
          dimana pembangunan tersebut akan dilaksanakan. Pembangunan
          juga dapat dicirikan dari banyaknya perubahan penggunaan tanah
          atau alih fungsi pemanfaatan tanah secara aktual di lapangan. Dengan
          demikian, maka tingginya pembangunan berdampak pada tingginya
          perubahan pemanfaatan tanah, hal ini dapat dimonitor melalui
          permohonan pertimbangan teknis pada Kantor Pertanahan setempat.
          Walaupun tidak dapat menghitung secara pasti, dikarenakan banyak
          juga perubahan pemanfaatan tanah secara aktual namun belum
          dimohonkan pertimbangan teknisnya, begitu pula sebaliknya. Namun
          secara kasar perhitungan tersebut sudah dapat menggambarkan alih
          fungsi yang terjadi. Rekapitulasi permohonan pertimbangan teknis
          pada Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta dapat dilihat pada tabel 3.4
          di bawah:











        42   JOGJA-KU(DUNE ORA) DIDOL
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62