Page 60 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 60

Mantrijeron. Sedangkan satunya lagi merupakan Izin Lokasi untuk
           pembangunan Hotel yang diajukan oleh Yuli Astuti An. PT. Ganesha
           Dwipaya Bhakti, di atas Tanah Sultan Grond (eks. Purawisata), yang
           terletak di Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan. Sehingga
           Kecamatan Mergangsan menjadi kecamatan yang mengalami
                                                                         2
           perubahan pemanfaatan tanah terluas yakni dengan luas 25.399 m .
               Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam rangka penerbitan Izin
           Lokasi tersebut berisi pertimbangan yang memuat ketentuan dan
           syarat penggunaan dan pemanfaatan tanah, sebagai dasar penerbitan
           Izin Lokasi yang diberikan kepada perusahaan untuk memperoleh
           tanah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal, serta dapat
           berlaku pula sebagai izin pemindahan hak dan untuk menggunakan
                                                            38
           tanah tersebut guna keperluan penanaman modalnya.  Izin Klarifi kasi
           yang masuk di Kantor Pertanahan Kota  Yogyakarta merupakan
           izin untuk mengubah pemanfaatan tanah, yang semula dari tanah
           pekarang dalam hal ini dialih-fungsikan pemanfaatan tanahnya untuk
           hotel, guest house, dan penginapan. Yang membedakan antara Izin

           Klarifikasi dengan Izin Lokasi yakni jika Izin Lokasi diperuntukkan
           untuk perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah dengan
           luasan mencapai lebih dari 10.000 m2 atau lebih dari 1 ha (satu

           hektar), sedangkan Izin Klarifikasi diperuntukkan untuk perubahan
           pemanfaatan tanah dengan luas dibawah 10.000 m  atau < 1 ha
                                                             2
           (kurang dari satu hektar).
               Sedangkan yang membedakan Izin Perubahan Penggunaan Tanah
           (IPPT) dengan Izin Klarifikasi, yakni IPPT atau biasa disebut dengan

           Izin pengeringan, merupakan suatu permohonan untuk mengubah


           38    Pasal 1 ayat (1) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI Nomor 2 Tahun
               2011 tentang Pedoman Per mbangan Teknis Pertanahan dalam Penerbitan Izin

               Lokasi, Penetapan Lokasi dan Izin Perubahan Penggunaan Tanah.


                                    Tak Berpihaknya Pembangunan Pada Rakyat  45
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65