Page 76 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 76

hal ini  dibuktikan dari meningkatnya angka permohonan IMB untuk
           pembangunan Hotel baru maupun untuk pengembangan hotel yang
           sudah ada. Lonjakan permohonan IMB untuk pembangunan hotel
           terjadi pada tahun 2013, dimana terdapat 134 permohonan IMB
           baik untuk pembangunan hotel baru, pengembangan hotel, maupun
           permohonan IMB untuk hotel yangsudah lama berdiri namun belum
           memiliki IMB.

               Kepentingan aktor Pemerintah untuk menjadikan Kota
           Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara,
           dengan berbagai kemudahan yang menyertainya ternyata berdampak
           pada masifnya pembangunan hotel yang kian tak terkendali. Akibatnya
           kemudian yakni adanya berbagai dampak negatif yang timbul akibat
           pembangunan hotel tersebut, dan timbulnya berbagai aksi penolakan
           yang dilakukan oleh masyarakat maupun oleh organisasi pemerhati
           lingkungan.
               Aktor kedua, yakni Investor atau pemrakarsa pembangunan hotel.
           Investor dalam hal ini merupakan kelompok sasaran dari kebijakan
           yang diambil dan dilaksanakan oleh pemerintah Kota  Yogyakarta.
           Kepentingan dari kelompok ini yakni jelas, ingin menanamkan
           modalnya dalam bidang penyediaan akomodasi pariwisata.
               Investor atau pemrakarsa pembangunan hotel ini bukan hanya
           investor lokal, namun juga dari luar daerah, maupun dari perusahaan
           besar lainnya. Mereka datang ke Kota Yogyakarta untuk meluaskan
           jaringannya, dan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan
           mendirikan hotel di Kota  Yogyakarta. Pemrakarsa hotel ini tidak
           semuanya memiliki tanah di Kota Yogyakarta, sehingga bisa ditebak
           yang terjadi kemudian adalah beralihnya pemilikan dan penguasaan
           tanah di Kota Yogyakarta.





                                    Berebut Ruang dan Tanah di Kota Istimewa  61
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81