Page 80 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 80
bulan Desember, sebanyak 31 permohonan IMB masuk di tanggal
31 Desember 2013, dan sebanyak 14 permohonan IMB masuk pada
tanggal 30 Desember 2013.
Hal tersebut juga dikuatkan dengan keterangan Darsono
selaku Kepala Bidang Regulasi, Dinas Perizinan Kota Yogyakarta,
menyatakan bahwa:
“…sebelum 1 Januari 2014, itu pendaftaran yang kaitannya
dengan permohonan hotel, itu justru mengalami perubahan
yang cukup signifi kan…cukup meledak istilahnya. Sehingga
tadi…tidak seperti yang kita bayangkan sebelumnya. Mungkin
permohonan untuk hotel baru itu dalam satu tahun itu kan
kadang-kadang…tidak lebih dari 100, maka dalam tempo yang
hanya 1,5 bulan itu pendaftarannya bisa sampai 104 pemohon,
itukan layanan yang cukup luar biasa dari adanya dampak
moratorium…”
Permohonan IMB hotel yang masuk di tahun 2013
terbanyak yakni berada di Kecamatan Gedongtengen sebanyak 27
permohonan, dengan rincian sebanyak 21 permohonan di Kelurahan
Sosromenduran, dan 6 permohonan di Kelurahan Pringgokusuman.
Hal ini tidak mengejutkan, karena memang di Kecamatan
Gedongtengen merupakan pusat dari CBD (Central Bussiness Distric)
karenaberada tepat di jantung Kota Yogyakarta yakni berada di lokasi
dekat dengan Kawasan Malioboro. Namun total luasan tanah yang
dimohonkan IMB untuk pembangunan hotel, paling luas berada di
2
Kecamatan Mergangsan, yakni seluas 50.214 m .
Berdasarkan gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa
kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk
membatasi pembangunan hotel, malah justru berbalik menjadi pemicu
Berebut Ruang dan Tanah di Kota Istimewa 65