Page 75 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 75
saling mempengaruhi dalam pengambilan kebijakan pengendalian
pembangunan hotel di Kota Yogyakarta.
Pertama, aktor yang paling berperan disini yakni Pemerintah
Kota Yogyakarta, sebagai pengambil kebijakan yakni Walikota
Yogyakarta; serta sebagai pelaksana kebijakan yakni Dinas Perizinan
Kota Yogyakarta; serta SKPD terkait lainnya. Kepentingan yang
dimiliki oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam hal ini ingin
mewujudkan Visi Kota Yogyakarta yakni salah satunya menjadikan
Kota Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata terkemuka di Asia
Tenggara, hal ini juga didukung dengan kemudahan yang diberikan
oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam rangka mendirikan usaha.
Kemudahan mendirikan usaha di Kota Yogyakarta ini mendapat
urutan keempat di dunia, seperti yang tertuang dalam laporan Survey
Doing Bussiness 2011, yang dirilis tahun 2012 oleh International
Finance Corpotation (IFC). Survey yang dilakukan oleh Bank Dunia
ini dilaksanakan di 20 kota di Indonesia serta 183 negara. 48
Kota Yogyakarta juga tercatat menempati urutan nomor lima
dalam kemudahan dalam pengurusan Izin Mendirikan Bangunan.
Berbagai kemudahan untuk mendirikan usaha yang diberikan
oleh Pemerintah Kota Yogyakarta ini merupakan sinyal dibukanya
keran usaha untuk para investor untuk menanamkan investasinya di
Kota Yogyakarta, dengan harapan naiknya Pendapatan Asli Daerah
(PAD) serta naiknya pertumbuhan ekonomi.Kemudahan dalam
pengurusan izin mendirikan bangunan ternyata dapat menarik para
pemrakarsa hotel untuk membangun hotelnya di Kota Yogyakarta,
48 Kota Jogja Peringkat 4 Dunia, diakses melalui hƩ p://m.harianjogja.com/
baca/2012/05/23/kemudahan-berbisnis-kota-jogja-peringkat-4-dunia-188055
pada tanggal 18/11/2016 pukul 23:01 WIB.
60 JOGJA-KU(DUNE ORA) DIDOL