Page 74 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 74

IV



                  BEREBUT RUANG DAN TANAH DI

                                              KOTA ISTIMEWA










           A.  Dinamika Aktor dan Strateginya

                  asifnya pembangunan hotel di Kota  Yogyakarta dalam
           Mkurun waktu tiga tahun terakhir, secara tidak langsung
           mengakibatkan perebutan atas ruang publik. Ruang publik yang
           seharusnya bisa dinikmati oleh setiap orang maupun masyarakat
           yang tinggal di sekitarnya berangsur-angsur hilang tergantikan
           oleh tinggi dan kokohnya bangunan hotel yang mulai memenuhi
           sudut-sudut ruang Kota  Yogyakarta yang dulu sangat bersahaja.
           Hal ini memunculkan berbagai gerakan penolakan yang dilakukan
           oleh beberapa organisasi pemerhati lingkungan, yang khawatir
           atas  pembangunan yang semakin lama semakin memarginalkan
           masyarakat dan menghilangkan hak-hak masyarakat.

               Perebutan ruang Kota  Yogyakarta tersebut melibatkan
           berbagai aktor, yang saling mempengaruhi dalam pengambilan dan
           pelaksanaan kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kota Yogyakarta
           untuk mengendalikan pembangunan hotel yang semakin lama,
           tidak terkendali. Terdapat setidaknya tiga aktor yang berperan dan





                                    Berebut Ruang dan Tanah di Kota Istimewa  59
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79