Page 23 - MODUL PERKEMBANGAN PESDIK
P. 23
d. Menentukan kredibilitas (dapat dipercaya) dari suatu sumber.
e. Mengidentifikasi tuntutan atau argument yang mendua.
f. Mengidentifikasi asusmsi yang tidak dinyatakan.
g. Mendeteksi bias (menemukan penyimpangan).
h. Mengidentifikasi kekeliruan-kekeliruan logika.
i. Mengenali ketidakkonsistenan logika dalam suatu alur penalaran.
j. Menentukan kekuatan suatu argumen atau tuntutan.
D. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Peserta Didik
Perkembangan kognitif, secara umum dipengaruhi dua faktor utama, yakni
hereditas dan lingkungan. Pengaruh kedua faktor itu tidak terpisah secara sendiri sendiri
melainkan saling terhubung (Asrori 2012).
1. Faktor hereditas
Semenjak dalam kandungan, anak telah memiliki sifat-sifat yang menentukan daya
kerja intelektualnya. Secara potensial, anak telah membawa kemungkinan
kecenderungan intelektualnya pada taraf tertentu. Namun potensi ini tidak bisa
berkembang tanpa adanya peran lingkungan. Misalnya anak tersebut terlahir dari
keluarga yang otaknya cerdas namun anak ini tidak mendapatkan stimulasi atau
pendidikan maka kecerdasannya itu tidak akan nampak.
2. Faktor lingkungan
Terdapat dua faktor lingkungan yang sangat besar peranannya yakni keluarga dan
sekolah. Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tua adalah
memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang kehidupan sehingga
anak memiliki informasi yang banyak dan menjadi alat bagi anak untuk berfikir.
Begitu pula di sekolah. Peran guru sangat menentukan perkembangan kognitif anak.
Semakin banyak stimulasi yang diberikan maka semakin berkembang pula kognitif
dari peserta didik tersebut.
Selain dua faktor di atas, faktor lain yang mempengaruhi adalah (1) faktor
kematangan tiap organ (fisik maupun psikis), yaitu kesanggupan tiap organ menjalankan
fungsinya masing-masing dapat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif; (2) faktor
keterbukaan, yaitu segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi
perkembangan inteligensi; (3) faktor minat dan bakat, yang mengarahkan perbuatan
kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik lagi;
11