Page 36 - MODUL JUAL BELI
P. 36

Riba adalah bagian dari 7 dosa besar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah saw.
                     sebagaimana hadis berikut ini:
                        يَ اولاق . ) تاقبولما عبسلا اوبنتجا(     لاق ملس و هيلع الله ىلص بينلا نع :هنع الله يضر ةريره بيأ نع

                        لكأو بَرلا لكأو قلحبَ لاإ الله مرح تيلا سفنلا لتقو رحسلاو للهبَ كرشلا ( لاق ؟ نه امو   الله لوسر

                                                    ) تلافاغلا تانمؤلما تانصلمحا فذقو فحزلا موي ليوتلاو ميتيلا لام


                           Dari Abi Hurairah  r.a. berkata bahwa Rasulullah  saw.  bersabda, "Jauhilah  oleh
                           kalian  tujuh  hal  yang  mencelakakan".  Para  sahabat  bertanya,"Apa  saja  ya
                           Rasulallah?". "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh nyawa yang diharamkan
                           Allah  kecuali  dengan  hak,  makan  riba,  makan  harta  anak  yatim,  lari  dari
                           peperangan, dan menuduh zina. (HR. Muttafaq Alaihi)


                     B. Macam-macam Riba
                           Al-Hanafi mengatakan bahwa riba itu terbagi menjadi dua, yaitu riba al-fadhl
                     dan riba al-nasa'. Sedangkan Imam al-Syafi'i membaginya menjadi tiga, yaitu: riba al-
                     fadhl,  riba  al-nasa',  dan  riba  al-yadd.  Al-Mutawally  menambahkan  jenis  keempat,
                     yaitu riba al-Qardh. Semua jenis riba ini diharamkan secara ijma' berdasarkan nash al-
                     Qur'an dan hadis Nabi.
                        1.  Riba Fadl
                           Riba fadhl adalah riba yang terjadi dalam masalah barter atau tukar menukar
                     benda.  Namun,  bukan  dua  jenis  benda  yang  berbeda,  melainkan  satu  jenis  barang
                     dengan kadar atau takaran yang berbeda. Jenis barang yang dipertukarkan itu hanya
                     tertentu  saja,  tidak  semua  jenis  barang.  Barang  jenis  tertentu  itu  kemudian  sering
                     disebut  dengan  "barang  ribawi".  Harta  yang  dapat  mengandung  riba  sebagaimana
                     disebutkan dalam hadis  nabawi hanya terbatas pada  emas, perak, gandung, terigu,
                     kurma, dan garam saja. Rasulullah saw. bersabda:
                     ةضفلبَ ةضفلاو بهذلبَ بهذلا ( ملس و هيلع الله ىلص الله لوسر لاق :لاق تماصلا نب ةدابع نع

                     هذه تفلتخا اذإف ديب ادي ءاوسب ءاوس لثبم لاثم حللمبَ حللماو رمتلبَ رمتلاو   يعشلبَ يعشلاو برلبَ برلاو

                                                                      )ديب ادي ناك اذإ متئش فيك اوعيبف فانصلأا


                           Dari  Ubadah  bin  Shamait  berkata  bahwa  Rasulullah  saw.  bersabda:  Emas
                           dengan  emas,  perak  dengan  perak,  gandum  dengan  gandum,  terigu  dengan
                           terigu,  korma  dengan  korma,  garam  dengan  garam  harus  sama  beratnya  dan
                           tunai. Jika jenisnya berbeda maka juallah sekehendakmu tetapi harus tunai” (HR
                           Muslim).
                           Di luar keenam jenis barang itu tentu boleh terjadi penukaran barang sejenis
                     dengan kadar dan kualitas yang berbeda. Apalagi bila barang itu berlainan jenisnya
                     tentu lebih boleh lagi. Contoh, barter emas dengan emas hukumnya haram bila kadar
                     dan ukurannya berbeda. Misalnya, emas 10 gram 24 karat tidak boleh ditukar langsung
                     dengan emas 20 gram 23 karat, kecuali setelah dikonversikan terlebih dahulu masing-
                     masing benda itu.






                                                                                                      4
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41