Page 28 - E-MODUL SISTEM PENCERNAAN ADELA
P. 28
Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, akan tetapi fungsinya tidak
dapat antikan oleh zat lain. Kebutuhan akan vitamin untuk setiap orang berbeda-beda,
tergantung pada umur, jenis kelamin, aktivitas, dan kegiatan fisiologis. Kebutuhan ini
umumnya meningkat secara bertahap mulai dari bayi hingga dewasa. Apabila kebutuhan
vitamin tidak tercukupi, maka tubuh akan kekurangan vitamin. Keadaan seperti ini disebut
adtaminosis atau hipovitaminosis. (Nurhayati dkk.,2017).
Hipovitaminosis dapat terjadi karena makanan yang dikonsumsi kurang mengandung
vitamin dan ada gangguan penyerapan vitamin pada usus, atau kebutuhan vitamin yang
meningkat baik secara fisiologis maupun patologis. Vitamin juga dapat menyebabkan
keracunan apabila diserap secara berlebihan oleh tubuh. Keadaan seperti ini disebut
hipervitaminosis. Hipervitaminosis umumnya terjadi pada vitamin yang larut dalam lemak.
(Nurhayati dkk.,2017)
Fungsi vitamin, yaitu sebagai koenzim (bagian dari enzim) dan biokatalisator yang
mengatur proses metabolisme, fungsi normal tubuh, serta pertumbuhan. Vitamin dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan, sebagai berikut:
a) Vitamin yang larut dalam air. yaitu vitamin B kompleks yang terdiri atas Bl (tiamin),
B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), B11 (asam folar),
B12 (sianokobalamin), vitamin H (biotin), dan vitamin C (asam askorbat).
b) Vitamin yang larut dalam lemak atau minyak, yaitu vitamin A (retinol), D (kalsiferol),
E (tokoferol), dan K (anti dikumrol/menadion).
(Irnaningtyas dkk.,2013).
Gambar 1.15 Contoh makanan yang mengandung vitamin A, D, E, K
(Sumber:Commons.wikimedia.org)
15