Page 11 - Pembelajaran Interaktif
P. 11
Prinsip Pengorganisasian Informasi
Informasi harus diorganisasikan secara logis dan jelas untuk memudahkan pemahaman dan
pengingat. Penggunaan struktur yang jelas, peta konsep, dan elemen visual seperti diagram
atau grafik dapat membantu peserta didik dalam mengorganisasi dan mengingat informasi.
Prinsip Evaluasi Berkelanjutan.
Evaluasi yang berkelanjutan dan berulang penting untuk memastikan bahwa peserta didik
memahami materi dan mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran harus
menyertakan penilaian formatif seperti kuis singkat, latihan, atau tes kecil yang
memungkinkan peserta didik untuk memantau kemajuan mereka secara berkelanjutan.
Prinsip Keterhubungan Sosial
Pembelajaran seringkali lebih efektif ketika melibatkan interaksi sosial dan kolaborasi. Media
pembelajaran dapat mencakup fitur untuk diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau forum
online di mana peserta didik dapat berbagi ide dan belajar dari satu sama lain.
Prinsip-prinsip desain instruksional ini berfungsi sebagai pedoman dalam menciptakan media
pembelajaran yang efektif, menarik, dan mampu memenuhi kebutuhan peserta didik yang
beragam. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, pengembang dapat memastikan bahwa
media pembelajaran yang mereka buat tidak hanya memenuhi tujuan pendidikan tetapi juga
memberikan pengalaman belajar yang memuaskan dan mendalam bagi peserta didik.
C. Tahapan Pengembangan Media Pembelajaran
Tahapan mengembangkan media pembelajaran interaktif : pertama, lakukan analisis
kebutuhan untuk mengetahui masalah dan kebutuhan siswa selanjutnya, desain prototype
atau rancangan awal media yang akan dikembangkan kemudian, produksi media yang telah
dirancang. Tahap terakhir, lakukan uji validasi kepada para ahli dan uji coba terbatas ke siswa
untuk mengukur kelayakan media(Adawiyah et al., 2021; Putra & Giatman, 2020).
1. Analisis Pengembangan Media Pembelajaran
Langkah pertama dalam mengembangkan media pembelajaran yaitu membuat Profil
Pengguna, dengan melakukan analisis terhadap karakteristik pengguna, misalnya media ini
akan digunakan oleh siswa pada kelas berapa, tingkat pengetahuannya bagaimana,
kebutuhan, dan gaya belajar mereka seperti apa.
Selain itu, pengembang media juga perlu menganalisis konteks di mana media akan
digunakan, seperti lingkungan kelas, teknologi yang tersedia, dan keterbatasan yang ada.
2. Analisis Instruksional
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis instruksional yang akan ditetapkan. Langkah
ini meliputi:
Pemetaan Kompetensi: Menghubungkan media dengan kompetensi dasar yang ingin
dicapai.
Merancang alur pembelajaran yang logis dan mudah diikuti.
Memilih metode yang sesuai (misalnya, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran
inkuiri) dan strategi pembelajaran yang efektif.
3. Desain Visual dan Grafis
Langkah ketiga yaitu menetapkan Desain Visual. Mahasiswa perlu memahami tentang tata
letak, tipografi, warna, dan penggunaan gambar yang sesuai untuk siswa. Pada Langkah ini,
mahasiswa juga perlu mendesain media yang dapat diakses oleh semua siswa, termasuk
yang memiliki kebutuhan khusus, serta menghindari kompleksitas yang berlebihan dan
memastikan informasi mudah dipahami. 09