Page 25 - Seni Dan Teknik Mengajar Daring
P. 25
SENI DAN TEKNIK MENGAJAR DARING
Pembelajaran yang selama ini berlangsung adalah pembelajaran tatap muka langsung
atau klasikal dimana guru/pengajar/fasilitator bertemu dengan peserta/audiens dalam satu
waktu. Secara singkatnya kita mengenal 3 macam tipe pembelajaran yakni : (1) face to face
learning atau tatap muka, (2) fully online system, yaitu pembelajaran yang 100% menggunakan
internet dan tergantung pada semacam Computer Based Intruction (CBI) dan (3)
mencampurkan antara face to face dengan online system yang kita sebut Blended Learning.
“Blended” yang berarti pembelajaran yang mencampurkan tatap muka dengan system online,
sehingga kata Hybrid bisa dipadankan dalam istilah Blended. Bahkan terdapat varian dari hybrid
yakni flipped learning. Flipped learning adalah proses pembelajaran yang diarahkan untuk
memberikan kesempatan, peluang, dan tantangan melakukan eksplorasi hal-hal baru.
Pengalaman dari hal- hal baru tersebut kemudian direfleksikan dalam pertemuan secara
langsung baik klasikal maupun tatap maya virtual.
Lebih jauh terkait pembelajaran jarak jauh sebenarnya sudah lama ada, mulai
pertengahan abad ke-18. Pemanfaatan teknologi digunakan untuk pembelajaran jarak jauh
yakni denagn korespondensi. Hal ini yang diadopsi pembelajaran jarak jauh universitas terbuka
pada masa itu. Merujuk paparan Taylor (2000) Pemanfaatan teknologi menjadi dominannya
sehingga pergeserannya menjadi 5 model yakni model (1) korespondensi, (2) multimedia, (3)
tele- learning (4) model pembelajaran fleksibel dan (5) model pembelajaran fleksibel yang
lebih cerdas (The Intelligent Flexible Learning Model). Model 4 dan 5 adalah menjadi
pendekatan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan dengan dukungan optimal dari internet dan
teknologi informasi yang berbasis jaringan.
A. Tatap Muka Langsung
Belajar tatap muka di lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) bukan hanya tentang
mencari ilmu pengetahuan tetapi juga mengasah kepekaan terhadap sesama, interaksi terhadap
pengajar dan orang yang ada di lembaga diklat tersebut.
Lingkungan lembaga diklat menjadi media pengembangan karakter/kepribadian peserta
ajar agar mampu beradaptasi dan menghadapi berbagai situasi, mulai situasi yang
menyenangkan dan nyaman hingga situasi-situasi sulit yang mungkin terasa berat dan tidak
menyenangkan bagi peserta diklat.
Pandemi Covid-19 mengajarkan kita untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai bagian
dari new normal. Pembelajaran tatap muka tentunya belum bisa seperti semula saat sebelum
25