Page 30 - Seni Dan Teknik Mengajar Daring
P. 30
SENI DAN TEKNIK MENGAJAR DARING
pihak sangat dibutuhkan untuk keberhasilan pembelajaran daring. Oleh karena itu, pihak
lembaga pendidikan dan pelatihan harus mampu menyusun jadwal yang sistematis,
terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi antara peserta/siswa dan
pengajar/guru/dosen/widyiaswara. Terlebih bagi peserta/siswa yang masih membutuhkan
pendampingan orangtua.
C. Media Belajar Daring
Pelaksanaan pembelajaran membutuhkan media untuk mencapai tujuan media adalah
segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam
komunikasi. Media sebaiknya dapat dipahami pihak yang terlibat dalam pesan tersebut. Makna
media sebagai pengantar/interpretasi sehingga segala bentuk dapat menjadi media. Dalam hal
ini , maka teks, grafik, audio, video, dan komputasi dapat dikategorikan sebagai media karena
dapat menjadi pengantar ‘ide’ dan ‘gambar’ yang memiliki arti. Media menurut Bates juga
dapat dilihat dalam arti lebih luas, yaitu sebagai cara merepresentasikan, mengorganisasikan
dan mengkomunikasikan ilmu pengetahuan. Namun demikian sangat jelas bahwa media
tergantung kepada teknologi.
Media dapat berbentuk orang/guru, alat-alat elektronik, media cetak, dsb. Berikut yang
perlu diperhatikan saat memilih media:
a) Ketepatan dengan tujuan pembelajaran
b) Dukungan terhadap isi pelajaran
c) Kemudahan memperoleh media
d) Keterampilan guru dalam menggunakannya
e) Ketersediaan waktu menggunakannya
f) Sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Adapun menurut Bates (1995) pemilihan jenis media harus memperhatikan unsur-unsur
ACTIONS, yaitu Access, Cost, Teaching, Interactivity & Friendliness, Organizational Issues,
Novelty, dan Speed.
1. Access atau aksesibilitas yaitu kemudahna mendapatkan dan menggunakan media
tersebut bagi pembelajar dan pengajar.
30