Page 21 - Modul Ajar - Organisasi dan Manajemen Rumah Sakit
P. 21
akhir, namun proses pun menjadi penilaian utama atas pelayanan
kesehatan tersebut. Hal ini adalah penentu akan kualitas pelayanan rumah
sakit yang diberikan. Manajemen harus mampu mengarahkan petugas
pada pengembangan kemampuan dan keterampilan pelayanan.
3. Kualitas Pelayanan Kesehatan
Kualitas pelayanan kesehatan tidak bisa dipandang sebagai sesuatu
yang diukur seperti barang atau jasa pada umumnya. Kualitas pelayanan
kesehatan memiliki ciri yang esklusif dimana melihat suatu proses pelayanan
dari sebelum pelayanan itu diberikan bahkan hingga setelah pelayanan itu
selesai. Walaupun demikian untuk mempermudah manajemen rumah sakit
untuk melakukan pengukuran guna evaluasi yang bermanfaat untuk
menentukan arah kebijakan strategis maka pada umumnya menggunakan
standar kualitas jasa untuk melakukannya.
Setiap hubungan komunikasi yang terjadi antara petugas rumah sakit
dan pasien merupakan gambaran mengenai suatu moment of truth, yaitu suatu
peluang memuaskan atau tidak memuaskan atas jasa kesehatan kepada. Pada
dasarnya kualitas jasa kesehan tersebut berfokus pada upaya pemenuhan
kebutuhan kesehatan dan asa pelanggan serta ketepatan. Untuk mengukur
kualitas pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan mengetahui kualitas jasa
berdasarkan asumsi dari penerima pelayanan itu sendiri, yang dalam hal ini
adalah pasien rumah sakit. Menurut pendapat Zeithmal, Berry dan
Parasuraman (1985) terdapat lima karakteristik yang digunakan para
pelanggan dalam mengevaluasi kualitas jasa yang diterimanya, diantaranya
yaitu :
a) Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik yang tersedia,
perlengkapan, pegawai atau petugas Kesehatan yang memberikan
layanan kesehatan, dan sarana komunikasi. Kehandalan (reliability),
yakni kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan cepat, tepat waktu dan memuaskan.
11