Page 115 - Ayah - Andrea Hirata
P. 115

102 ~ Andrea Hirata


          penjaga sekolah dan anjingnya, Senyorita, semua pedagang

          kaki lima, utamanya Bang Syam Robet, seluruh pegawai Di-
          nas Kebersihan, penyuluh keluarga berencana, seluruh PNS
          dan pegawai honorer di Belitong, para ajudan bupati, pemilik
          dan para pegawai warung kopi Kutunggu Jandamu dan wa-
          rung kopi Usah Kau Kenang Lagi, seluruh pegawai warung

          kopi di mana pun Anda berada, juga kepada pedagang sa-
          yur dan sembako, jaga malam, suster, bidan, mantri, dokter,
          bapak polisi, banpol, pak pos, mualim, kelasi, nakhoda, mar-
          konis, penggali kubur, pandai besi, tukang satai, pendulang
          timah, penjual timah, pembeli timah, tukang solder, anggo-
          ta penggemar motor lawas, filatelis, pemimpin  redaksi dan
          wartawan koran lokal, para pemangku adat, para dukun dan
          pawang, guru mengaji, kepala polisi pamong praja dan anak-

          anak buahnya, kepala semua desa di Belitong, para juru tulis
          kantor desa, para penjaga pintu air, anggota orkes Melayu,
          juru taksir kantor gadai, penjual kupon judi buntut, teriring
          salam semoga segera tobat, syahbandar, para penggemar dan
          pencipta puisi di seluruh pelosok Tanah Air, ketua pasar ikan

          dan koordinator  pasar  pagi,  doktorandus  dan doktoranda,
          karyawan karyawati, pramugara pramugari, peragawan pera-
          gawati, seniman seniwati, wartawan wartawati, olahragawan
          olahragawati, orang Belitong yang telah tamat universitas atau
          yang sedang membuat skripsi, para pemulung sampah, pemu-
          lung besi, politisi, juru parkir, kuli bangunan, tukang bakso,
          kuli serabutan, nelayan, sipir, mereka yang sedang mendekam
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120