Page 207 - Ayah - Andrea Hirata
P. 207
194 ~ Andrea Hirata
dan melodi. Minta ampun lihainya. Suaranya bagus. Kalau
dibawakannya lagu “Besame Mucho”, sambil meliuk-liukkan
gitarnya dan sesekali menyibakkan rambut gondrong Kenny
G-nya, beberapa perempuan tampak macam diserang de-
mam yang aneh.
Jon banyak kawan, Manikam tidak. Kawannya hanya
tiga: Drs. Zulkarnain, Drs. Zulkifli, dan Drs. Zulham, dan
mereka menjadi kawan lantaran hubungan kerja. Secara ke-
tampanan, Manikam tak bisa dikatakan tampan, tetapi sikap
kalemnya membuat dia seakan-akan ganteng. Jon bolehlah
disebut—seperti kebanyakan gitaris—cakap. Wajahnya di
atas lumayan.
Manikam tinggal di kawasan perumahan terpandang di
pinggir Kota Bengkulu. Mobilnya tipikal mobil kelas mene-
ngah untuk pegawai tetap yang selalu naik gaji secara ber-
kala sesuai peraturan gaji pegawai pemerintah. Dengan satu
istilah, Manikam dan keluarganya aman secara ekonomi. Jon
dan keluarganya selalu berpindah-pindah, bergantung ba-
nyaknya job. Ekonominya naik-turun bak gelombang sinus.
Kendaraannya motor antik BSA, meneguhkan kesan artistik-
nya.
Di antara kawan-kawan kerjanya, Manikam selalu me-
ngatakan bahwa mereka adalah pegawai yang digaji dengan
uang rakyat, penerima amanah yang tak boleh sembarangan
saja bertabiat. Oleh karena itu, banyak yang tak betah bekerja
dengannya.

