Page 328 - Ayah - Andrea Hirata
P. 328

Ayah ~ 315


                 Hari itu juga Jon  menurunkan  gitar kosongnya yang

            hampir setahun  tergantung di dinding. Dengan lembut di-
            lapnya debu, lalu dipeluknya gitar itu dengan syahdu. Tamat
            duduk di sana, di bangku, menghadap ke jendela, memperha-
            tikan merpati yang hinggap di kawat telepon, silih berganti.
            Ukun tak lepas memandang Jon.

                 Lalu, terdengar petikan gitar. Ukun terpana. Benar kata
            orang bahwa Jon berbakat. Ukun tak tahu banyak soal musik,
            dia pun lupa-lupa ingat lagu yang dibawakan Jon itu, teta-
            pi caranya bernyanyi dan bermain gitar membuatnya mera-
            sa indah. Tamat memandang jauh ke luar jendela. Kakinya
            meng entak-entak lantai dengan halus mengikuti lagu.
                 Dilanda semangat baru,  Jon kembali mengumpulkan
            anggota band-nya dan mereka mulai tampil. Dia pun berse-

            mangat untuk menyelesaikan lagu ciptaannya yang berkali-
            kali tertunda. Lagu berjudul “Aku Berlari” itu semula ingin
            dibuatnya dengan irama reggaedut alias reggae dangdut.
                 “Kupikir harus lebih bersemangat, Bung! Rock lebih co-
            cok. Kalian tahu lagu Bon Jovi, ‘You Give Love a Bad Name’?

            Kurasa harus macam  lagu itu. Intronya drum mengentak-
            entak, kemudian masuk vokal, vokal dan drum saja. Setuju?”
                 Sulit bagi Ukun dan Tamat untuk mengangguk sebab
            mereka tak tahu.
   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333