Page 145 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 145
dengan adanya berbagai kebijakan politik yang dijalankan oleh
Belanda.
Berlanjut setelahnya, dimana bangsa Jepang kemudian
melakukan pendudukan di Indonesia selama tiga setengah tahun di
masa Perang Asia Timur Raya. Dalam prosesnya, ketika Jepang mulai
terdesak dan berada di ambang kekalahan perang, Jepang kemudian
melakukan propaganda dengan janji memberikan kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia. Pada 7 September 1944, Perdana Menteri
Jepang, Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia,
walaupun tidak menetapkan tanggal resmi (Yunarti, 2003). Kondisi
demikian berlangsung hingga Jepang mengumumkan kekalahan
mereka dalam perang dan melakukan perjanjian dengan pihak Sekutu
selaku pemenang perang terkait dengan nasib bangsa Indonesia.
Kondisi ini, dimanfaatkan dengan strategis oleh bangsa
Indonesia. Dengan memanfaatkan kondisi vacum of power, pada
pertengahan bulan Agustus tahun 1945, pemerintahan republik
Indonesia telah berdiri di Jakarta. Kabinet Presidensial
(kemudian) dibentuk, dengan Soekarno sendiri sebagai ketuanya.
Mendengar berita bahwasanya telah terjadi pembentukan
pemerintah pusat di Jakarta. Beberapa daerah -dengan raja-
rajanya menyatakan menggabungkan diri dengan Indonesia.
Sementara beberapa lainnya belum menyatakan sikap atau menolak
mentah-mentah, terutama yang pernah didukung oleh pemerintah
Belanda (Tim Penulis, 2015). Khawatir Belanda akan berusaha
merebut kembali kekuasaan di Indonesia, pemerintah yang baru
dibentuk tersebut dengan cepat menyelesaikan persoalan
administrasi. Saat itu, pemerintahan masih sangat terpusat di pulau
Jawa, sementara kontak ke luar pulau masih sangat sedikit.
Terdapat momentum, dimana sebelum berita
tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia menyebar ke pulau-
pulau lain, banyak masyarakat Indonesia yang jauh dari ibu
Arditya Prayogi 136

