Page 97 - Wisata Kuliner
P. 97
dirasa masih kurang terjang-kau
VII KELEMBAGAAN
1 Akses pembiayaan perbankan 1 Belum adanya kurikulum terkait
yang tidak terlalu sulit bagi kuliner Indonesia
usaha kuliner menengah (ka-
rena model bisnis kuliner
sudah dipahami oleh kalangan
perbankan)
2 Dimulainya upaya pengenalan 2 Belum adanya Buku Ajar Kuliner
identitas kuliner nusantara Indonesia
(30 IKTI melalui dokumentasi
dan promosi kuliner nusan-
tara
3 Kuliner sudah menjadi komo-3 Belum meratanya realisasi perlin-
ditas yang mulai dikembang- dungan sumber daya budaya (misal
kan oleh berbagai instansi database kuliner setiap daerah)
4 Makin banyaknya asosiasi 4 Belum adanya regulasi mengenai
wira-usaha kuliner dan komu- insentif bagi penciptaan nilai kreatif
nitas kuliner yang memper- (Misal insentif bagi penggunaan bahan
juangkan kepentingan wira lokal)
usaha kuliner.
5 Mulai bermunculannya acara 5 Penyebaran informasi dan akses
atau kegiatan bertema kuliner layanan yang belum optimal
yang meningkatkan kreativi-
tas para orang kreatif di
bidang kuliner (Seperti Fes-
tival, Kompetisi, hingga
programTV)
6 Kuliner mulai dijadikan media 6 Belum adanya regulasi yang tepat
diplomasi yang efektif mengenai pengembangan kuliner
Indonesia(misalnya kewajiban pe-
nyajian kuliner Indonesia di
areawisata/hotel)
7 Kuliner Indonesia mulai aktif 7 Belum adanya regulasi yang memu-
dalam mengikuti festival inter- dahkan perluasan pasar, terutama
nasional baik yang disponsori untuk ke luar negeri
oleh pemerintahan maupun
pihak swasta
8 Minat dan antusiasme masya-8 Belum adanya regulasi yang mendu-
rakat terhadap industri kung pengembangan teknologi tepat
kuliner semakin tinggi guna bagi usaha Kuliner
9 Minat dan antusiasme masya-9 Beberapa pihak masih berjalan sendiri-
rakat terhadap industri sendiri tanpa adanya koordinasi yang
kuliner semakin tinggi baik
89 | Rencana Pengembangan Kuliner di Indonesia

