Page 31 - Evam Bhavatu
P. 31
“Duchess, kamu beritahukan kepada rombongan dimana
tempat mereka beristirahat. Aku akan berbicara berdua dengan
yang mulia putri akan suatu hal” perintah Quirino. Aku pun
hanya mengangguk dan menunjukkan jalan kepada mereka
“Cih, aku kira duchessnya secantik apa. Ternyata hanya wanita
lemah lesu seperti ini” ucap salah satu pria di rombongan
tersebut.
“Hahaha, memang duke paling cocok dengan yang mulia putri.
Seharusnya duke menceraikan manusia lemah dan jelek seperti
dia” ucap seseorang laki laki lainnya
Mereka menganggap seperti aku tuli. Tetapi… Aku hanya diam
saja. Karena aku sadar diri dengan kenyataan tersebut.
Malam hari pun tiba dan perjamuan makan malam
berlangsung.
“Untuk merayakan kemenangan yang mulia duke dan yang
mulia putri beberapa waktu lalu. Mari kita bersulang” ucap
seorang laki laki kekar
“Bersulang” semua orang bersulang terkecuali aku dan di acara
makan ini. Mereka bercanda riang terkecuali aku. Aku merasa
aku seperti pengganggu di kelompok mereka. Aku pun makan
dengan cepat dan pergi dari tempat itu. Aku tidak bisa izin
karena Quirino yang dikerumuni orang orang
Sudah terhitung 2 hari rombongan istana berada di kastel ini.
Dan aku merasa stres setiap harinya. Karena ucapan mereka
yang sangat jahat dan membuatku stres dan stres setiap
harinya. Di saat saat seperti inilah aku kangen dengan Austin.
Evam Bhavatu 27