Page 30 - Evam Bhavatu
P. 30
Saat mereka semua sudah pergi dan menutup pintu
Aku berjalan jalan melihat perpustakaan dan tanpa sadar bulir
bulir air bening mengalir perlahan dan semakin lama semakin
deras dari mataku
Aku pun menangis dengan memeluk bantal yang kuberikan
kepada Austin. Aku pun mulai mengingat masa masa kenanganku
dengan Austin.
Dari dia yang selalu membantuku, menjagaku...
Menolongku...
Mengasihiku...
Mengajariku dan lain lain..
Walaupun perkataannya kadang menyakitkan, tetapi itu
membantuku menjadi sosok yang lebih Tangguh. Tetapi…
Me-mengapa Quirino tega.
Aku pun mulai menangis dan menangis lagi
Beberapa hari berlalu dengan aku yang terus menerus menangis
setiap hari dan tidak terasa sudah hari H-nya.
Aku bersama Quirino berdiri didepan pintu dengan pelayan yang
berjajar. Dan disana terlihatlah seorang perempuan yang sangat
cantik turun dari kereta kuda dan berjalan ke arah ku . Ya… Agnes.
Aku pun memberi salam dan Quirino yang mencium tangannya
sebagai salam bangsawan, Aku pun berjalan mengantarkannya
masuk bersama dengan quirino di sebelahku dan saat ditengah
jalan
Evam Bhavatu 26