Page 233 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 233

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                     Perjalanan kami dipenuhi dengan rasa suka cita. Kami
                 sampai di Kara chi pukul 6 pagi, dan sama sekali tak sempat
                 makan sahur. Setelah shalat Shubuh di hotel, kami pun
                 istirahat hari itu. Kira-kira pukul 10 pagi, beberapa orang
                 staf Kedutaan Indonesia datang menemui kami. Mereka
                 menanyakan apa yang dapat mereka bantu dan apa saja
                 program kami menjelang waktu keberangkatan te ngah malam
                 nanti. Mereka juga memohon kesediaan kami, terutama Buya
                 Hamka, berbuka puasa di rumah salah seorang di antara
                 mereka.


                     “Oh kami musafir, tak perlu repot-repot karena kami
                 tidak puasa?” jawab saya.
                     “Tidak puasa?” tanya kawan itu dengan sangat gembira.

                     “Kalau begitu siang ini makan di rumah saya,” usulnya.
                     Kami menolak undangan itu dengan basa-basi, tapi orang-
                 orang yang baik hati itu tetap saja menyatakan hasrat mereka,
                 mereka pun akan mendapat berkah dengan kehadiran Ketua
                 Majelis Ulama dan Pak Sekjennya makan bersama mereka.
                 Kami tak dapat mengelak. Pukul satu siang kami sudah hadir
                 di rumah besar kediaman Duta atau Kuasa Usaha di Karachi.
                 Duta Besar sendiri berada di ibu kota Islamabad.
                     Kami disambut oleh beberapa orang anggota staf dengan
                 istri mereka masing-masing. Semuanya berdasi dan istri
                 mereka memakai kebaya seperti menyambut Hari Kartini
                 atau menghadiri resepsi. Hidangan pun telah terletak di atas
                 meja. Ketika tiba waktu makan, semua yang hadir duduk di
                 kursi mengelilingi meja makan. Dan, tanpa ragu-ragu mereka
                 mengisi piringnya. Kami diam saja.





                 216                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:56 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   216      1/13/2017   6:18:56 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   216
   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238