Page 30 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 30
22 | Islamic Theology
oleh wahm), bukan jisim, tidak diliputi oleh tempat dan adanya tidak
bermula dari ketidak adaan”.
Beliau juga berkata: َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ
ٌ ْ ُ ْ َ َ
َّ َ َ َ ْ َ
َ ْ ُ ْ
َ
)مُٗو ىبأ هاوع( صىبٗتهإا ٤لاخلا لهح ض٣ٞ صوضدم اىهلئ نأ مٖػ ًم
ِ
ِ
ِ
“Barang siapa yang menyangka bahwa Tuhan kita mahdud (memiliki
bentuk dan ukuran) maka dia tidak mengetahui pencipta yang
41
disembah” (Diriwayatkan oleh Abu Nu„aim).
Ajaran aneh lainnya dari golongan Wahhabi, yang mereka
ambil dari Ibn Taimiyah; mereka menetapkan adanya had (batasan)
bagi Allah, dan mengatakan bahwa orang yang mengingkarinya telah
kafir terhadap al-Qur„an. Demikian dikatakan dan ditetapkan oleh
42
Ibn Taimiyah dalam karyanya sendiri. Ibn Taimiyah juga
menetapkan bahwa menurutnya Allah berada di langit, dan Dia
43
dibatasi dengan itu. Ibnu Taimiyah juga menetapkan adanya shûrah
44
(bentuk) bagi Allah.
Sementara Ahlussunnah Wal Jama„ah menegaskan bahwa
Allah maha suci dari sifat-sifat benda semacam itu. Salah seorang
Imam Ahlussunnah, al-Imâm Abu Ja„far ath-Thahawi (w 321 H)
berkata: َ َ َ
ْ
ْ ْ َ َ
َ َ
َ
ْ َ
َ َ
َ
ْ َ
َ َ ْ ُ ُ
َ
َ
َ
َ ْ
َ
هٍىدج لا ِ ثاوصبمأو ِ ءاًٖبمأو نا٧عبمأو ِ ثاًاٛلاو ِ صوضخلا ًٖ )الله ينٌٗ( ىلاٗح ْ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
َ َ َ ُ
َ
ُ
ّ ُْ
َ
ْ
َ
ِ ثاٖضخبتهإا غئاؿ٦ ذ ؿلا ثاهجلا
ِ
ِ
ِ
ِ
“Maha suci Allah dari batasan-batasn, ujung-ujung, sisi-sisi, anggota
badan yang besar dan anggota badan yang kecil dan tidak diliputi
oleh arah yang enam; tidak seperti seperti keseluruhan makhluk” .
41 Lihat Abu Nu„aim, Hilyah al-Awliyâ, j. 1, h. 73
42 Ibnu Taimiyah, Talbîs al-Jahmiyah, j. 1 h. 427
43 Ibnu Taimiyah, Muwâfaqah Sharîh al-Ma„qûl Li Shahîh al-
Manqûl, j. 2, h. 29-30
44
Lihat al-Tanbîhât , h. 69