Page 145 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 145

Membela Kedua Orang Tua Rasulullah  |  143
            dengan sesuatu yang di dalamnya menunjukan penghinaan, karena
            itu  akan  menyakiti  Rasulullah.  Sungguh,  sudah  menjadi  kebiasaan
            yang  telah  berlaku;  bila  ayah  seseorang  [di  antara  kita]  dihinakan,
            atau  disifati  dengan  sifat-sifat  yang  merendahkan  di  hadapan
            anaknya maka pastilah anaknya tersebut akan tersakiti. Karena itulah
            maka Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian menyakiti orang-orang
            yang  hidup  dengan  cara  mencai-maki  orang-orang  yang  telah
            meninggal [dari keluarganya]”, HR. ath-Thabarani dalam  al-Mu’jam
            ash-Shagir.  Tentunya  tidak  diragukan  lagi  menyakiti  Rasulullah
            adalah perbuatan kufur,  dan dalam pendapat kita pelaku demikian
                                                       227
            itu harus dihukum bunuh jika ia tidak bertaubat” .
                    Al-Hafizh  as-Suyuthi  telah  diminta  oleh  beberapa  orang
            untuk  menyusun  untaian-untaian  syair  dalam  menjelasan  masalah
            yang tengah kita bahas ini [bahwa kedua orang tua Rasulullah masuk
            surga];  maka  beliau  menjawab  permintaan  tersebut  sekaligus
            sebagai  penutup  bagi  tulisannya  risalahnya;  al-Masalik  al-Hunfa,
            sebagai berikut:


























                  227   Lihat  Sadad  ad-Din,  al-Barzanji,  h.  87,  mengutip  dari  kitab  al-Mawahib
            karya al-Qasthallani. Pendapat yang sama juga telah banyak diungkapkan oleh para
            ulama, di antaranya oleh Ibnu Hajar al-Haitami dalam an-Ni’mah al-Kubra, dan al-
            Fatawa al-Haditsiyyah.
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150