Page 141 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 141

Membela Kedua Orang Tua Rasulullah  |  139
            “Ini adalah balasan kebaikan seorang ibu [Halimah] bagi susuan yang
            telah  ia  berikan,  tetapi  sungguh  balasan  kebaikan  dari  Allah  [bagi
            pekerjaannya itu] jauh lebih besar”
            “Dan seperti itulah pula aku berharap terjadi bagi ibunda Rasulullah
            bahwa beliau mendapatkan balasan surga karena telah mengandung
            Rasulullah”
            “Bahwa  Allah  telah  menghidupkan  kembali  ibunda  Rasulullah,
            kemudian  ia  beriman  kepada-nya;  hadits  yang  menceritakan
            peristiwa ini telah diketahui”
            “Maka tentulah ibunda Rasulullah menjadi perempuan yang bahagia
                                                                    219
            sebagaimana Halimah bahagia; setelah sebelumnya sengsara” .
            Al-Hafizh  Syamsuddin  Ibn  Nashiriddin  ad-Damasyqi  dalam  kitab
            karyanya  berjudul  Mawrid  ash-Shadi  Fi  Mawlid  al-Hadi,  setelah
            menyebutkan  riwayat  tentang  hidupnya  kembali  kedua  orang  tua
            Rasulullah, beliau menuliskan untaian bait sya’ir berikut ini:








            “Allah  mengaruniakan  bagi  nabi  kita  keutamaan  yang  lebih;  yang
            keutamaan tersebut terus bertambah di atas keutamaan yang lain,
            dan sesungguhnya Allah sangat kasih sayang terhadap Rasulullah”
            “Maka  Allah  menghidupkan  kembali  ibunda  Rasulullah,  juga
            ayahandanya; agar  keduanya beriman  kepada-Nya, dan  itu  adalah
            karunia agung dari Allah bagi Rasulullah”.
            “Maka  terimalah  [penjelasan]  ini,  sesungguhnya  Allah  yang  maha
            Qadim  [Yang  tidak  bermula]  maha  Kuasa  untuk  melakukan  itu,
                                                                 220
            walaupun hadits yang menjelaskan ini sebagai hadits dla’if” .

                  219   Bait  sya’ir  ini  dikutip  oleh  al-Hafizh  as-Suyuthi  dalam  beberapa  risalah
            yang  beliau  tulis  dalam  pembelaannya  terhadapa  kedua  orang  tua  Rasulullah,  di
            antaranya lihat Nasyr al-Alamain, h. 13
                  220  Bait sya’ir dari al-Hafizh Ibnu Nashiriddin ad-Damasyqi ini dikutip oleh al-
            Hafizh  as-Suyuthi  dalam  hampir  seluruh  risalah  yang  beliau  tulis  dalam
            pembelaannya  terhadap  kedua  orang  tua  Rasulullah,  di  antaranya  lihat  Nasyr  al-
            Alamain, h. 14, al-Maqamat as-Sundusiyyah, h. 6, as-Subul al-Jaliyyah, h. 6, Masalik
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146