Page 147 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 147

Membela Kedua Orang Tua Rasulullah  |  145
            Demikian  pula  Dia  [Allah]  telah  menyelamatkan  ibunda  Rsaulullah
            dan ayahandanya, masalah ini telah jelas sebagaimana dinyatakan
            oleh para ahli ilmu dalam karya-karya yang mereka tulis.
            Sekelompok ulama menghukumi bahwa kedua orang tua Rasulullah
            berada  pada  golongan  yang  tidak  sampai  kepada  mereka  ajakan
            dakwah Islam;
            Pendapat itu dinyatakan oleh seluruh ulama madzhab Syafi’i, ulama
            Asy’ariyyah  [kaum  Ahlususunnah  Wal  Jama’ah  di  atas  jalan  Imam
            Abul Hasan al-Asy’ari], tidak ada satu-pun dari mereka yang berdiam
            (tawaqquf/abstain).
            Dan  QS.  al-Isra’:  15  di  dalamnya  terdapat  dalil  untuk  itu  [bahwa
            orang  yang  tidak  sampai  kepadanya  dakwah  Islam  tidak  akan
            disiksa], dan semacam ayat tersebut di dalam al-Qur’an [ada banyak]
            dan dikenal.
            Dan  bagi  sebagian  para  ulama  [ahli  fiqh]  dalam  menjelaskan
            kandungan  QS.  al-Isra’:  15  ini  memiliki  pelajaran  [faedah]  yang
            sangat berharga; yang lebih halus dan lebih lembut dari pada angin
            sepoi-sepoi [an-nasim].
            Sementara  Imam  al-Fakhrurrazi,  seorang  imam  panutan  manusia;
            memiliki  pendapat  lain,  yang  dengan  pendapat  ini  siapapun  yang
            mendengarnya akan merasa puas;
            Beliau mengatakan bahwa mereka [orang-orang yang hidup sebelum
            diutus Rasulullah] adalah orang-orang yang hidup di zaman fatrah,
            dan  tidak  ada  bukti  bahwa  mereka  membangkang  dan  tidak  mau
            menerima [kebenaran];
            Beliau  [al-Fakhrurrazi]  berkata:  terlebih  lagi  dengan  orang-orang
            yang telah melahirkan Rasulullah [dan moyang-moyang-nya], sudah
            pasti-lah  mereka  semua  di  atas  ajaran  akidah  tauhid  dan  ajaran
            Hanifiyyah [seperti yang diajarkan nabi Ibrahim];
            Dari  mulai  Adam  hingga  kepada  ayahanda  Rasulullah;  yaitu
            Abdullah, tidak ada seorang-pun dari mereka yang musyrik dan kafir
            [membangkang; menjadi musuh Allah].
            Karena sungguh orang-orang musyrik itu, --seperti yang difirmankan
            Allah  dalam  QS.  at-Taubah--  mereka  semua  adalah  orang-orang
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152