Page 152 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 152

150  |  Membela Kedua Orang Tua Rasulullah

            menjawab:  “Fi  as-Sama’”,  hingga  akhir  hadits;  sebagai  hadits  yang
            ditolak,  padahal  ia  berada  dalam  kitab  Shahih  Muslim,  dan  setiap
            hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitabnya tersebut
            maka berarti ia hadits sahih”!!
                    Jawab;  Ada  beberapa  hadits  yang  diriwayatkan  oleh  imam
            Muslim  telah  ditolak  oleh  para  ulama  ahli  hadits  yang  itu  semua
            mereka  sebutkan  dalam  kitab-kitab  karya  mereka  sendiri,  seperti
            hadits  dengan  redaksinya  yang  menyebutkan  bahwa  Rasulullah
            berkata kepada seseorang: “Inna Abi Wa Abaka Fi an-Nar” [secara
            literal  bermakna:  “Sesungguhnya  ayahku  dan  ayahmu  di  dalam
            neraka”],  juga  hadits  yang  redaksinya  mengatakan  bahwa  setiap
            orang  mukmin  di  hari  kiamat  kelak  telah  diberi  jaminan
            [keselamatannya]  dengan  [ditukar]  setiap  orang  Yahudi  dan  orang
            Nasrani”, demikian pula hadits [yang disebutkan] dari sahabat Anas
            ibn  Malik,  bahwa  ia  (Anas)  berkata:  “Aku  shalat  di  belakang
            Rasulullah,  Abu  Bakr,  dan  Umar,  mereka  semua  tidak  membaca
            Bismillahirrahmanirrahim”. Hadits pertama dinyatakan dla’if oleh al-
                            232
            Hafizh as-Suyuthi , hadits yang kedua ditolak oleh imam al-Bukhari
                                     233
            (guru imam Muslim sendiri) , dan yang ketiga dinyatakan dla’if oleh
                                                          234
            imam asy-Syafi’i dan oleh huffazh al-hadits lainnya” .
                    Terkait  hadits  al-Jariyah  di  atas  ada  sebagian  ulama  hadits
            telah  mengkritiknya,  mereka  mengatakan  bahwa  hadits  tersebut
            sebagai  hadits  mudltharib,  yaitu  hadits  yang  berbeda-beda  antara
            satu  riwayat  dengan  riwayat  lainnya,  baik  dari  segi  sanad  maupun
            matan-nya.  Dan  hadits  mudltharib  adalah  salah  satu  dari  macam
            hadits  dla’if.  Kritik  mereka  terhadap  hadits  ini  dengan  melihat
            kepada dua segi, sebagai berikut;
                    Pertama: Bahwa hadits ini diriwayatkan dengan matan yang
            berbeda-beda.  Di  antaranya  dalam  matan  Ibn  Hibban  dalam  kitab



                  232  Ibid, j. 2, h. 329
                  233  Lihat Fath al-Bari Bi Syarh Shahih al-Bukhari, Ibnu Hajar al-‘Asqalani, j. 11,
            h. 398
                  234   Lihat  ash-Shirath  al-Mustaqim,  al-Harari,  h.  51.  Hadits  Anas  ibn  Malik
            riwayat  imam  Muslim  ini  dinilai  dla’if  oleh  imam  asy-Syafi’i  dan  huffazh  al-hadits
            lainnya, lihat as-Sunan al-Kubra, al-Baihaqi, j. 2, h. 52
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157