Page 154 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 154
152 | Membela Kedua Orang Tua Rasulullah
Riwayat al-Imam Malik terakhir disebut ini adalah riwayat
yang sejalan dengan dasar-dasar akidah, karena dalam riwayat itu
disebutkan bahwa budak perempuan tersebut sungguh-sungguh
datang dengan kesaksiannya terhadap kandungan dua kalimat
syahadat (asy-Syahadatayn), hanya saja dalam riwayat al-Imam Malik
ini tidak ada ungkapan: “Fa Innaha Mu’minah” (Sesungguhnya ia
seorang yang beriman)”. Dengan demikian riwayat al-Imam Malik ini
lebih kuat dari pada riwayat al-Imam Muslim, karena riwayat al-
Imam Malik ini sejalan dengan sebuah hadits mashur, bahwa
Rasulullah bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia
hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak
239
disembah kecuali Allah dan bahwa saya adalah utusan Allah” .
Riwayat al-Imam Malik ini juga sejalan dengan sebuah hadits
riwayat al-Imam an-Nasa-i dalam as-Sunan al-Kubra dari sahabat
Anas ibn Malik bahwa suatu ketika Rasulullah masuk ke tempat
seorang Yahudi yang sedang dalam keadaan sakit. Rasulullah berkata
kepadanya: “Masuk Islamlah engkau!”. Orang Yahudi tersebut
kemudian melirik kepada ayahnya, kemudian ayahnya berkata:
“Ta’atilah perintah Rasulullah”. Lalu orang Yahudi tersebut berkata:
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”. Lalu
Rasulullah berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan
240
dia dari api neraka dengan jalan diriku” .
Ke dua; Bahwa riwayat hadits al-Jariyah yang
mempergunakan redaksi “Aina Allah?”, adalah riwayat yang
menyalahi dasar-dasar akidah, karena di antara dasar akidah untuk
menghukumi seseorang dengan keislamannya bukan dengan
mengatakan “Allah Fi as-sama’”. Perkataan semacam ini jelas bukan
merupakan kalimat tauhid, sebaliknya perkataan “Allah Fi as-sama’”
adalah kalimat yang biasa dipakai oleh orang-orang Yahudi dan
orang-orang Nasrani, juga orang-orang kafir lainnya dalam
239 Lihat Shahih al-Bukhari, Kitab al-Iman; Bab: “Fa In Tabu Wa Aqamu al-
Shalat”. Lihat pula Shahih Muslim; Kitab al-Iman, Bab: “al-Amr Bi Qital al-Nas Hatta
Yasyhadu…”.
240 Lihat al-Sunan al-Kubra, 5/173