Page 33 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 33

Membela Kedua Orang Tua Rasulullah  |  31
            dilempari  oleh  anak-anak  kecil  dengan  kotoran-kotoran  keledai.
            Orang pikun berkata: Ya Allah, benar Islam telah datang, tetapi aku
            tidak  bisa  berfikir  tentang  suatu  apapun.  Sementara  orang  yang
            hidup di zaman fatrah ia berkata: Ya Allah, tidak ada yang datang
            dari-Mu kepadaku seorang utusan-pun. Maka Allah mengambil janji-
            janji  mereka  bahwa  mereka  akan  taat  keapada-Nya  [bila  mereka
            dalam  keadaan  normal].  Kemudian  Allah  mengutus  utusan-Nya  ke
            hadapan  mereka,  utusan  tersebut  berkata:  “Masuklah  kalian  ke
            neraka!”,  maka  siapa  yang  taat  dan  masuk  ke  dalamnya  ia  akan
            mendapati neraka dingin dan keselamatan baginya, dan siapa yang
            mankir  maka  ia  akan  diseret  dan  dimasukan  ke  dalam  neraka
                                                            36
            tersebut” (HR. Ahmad, Ibnu Rahawaih, dan al-Baihaqi) .
                    (2). Hadits riwayat al-Bazzar dalam kitab  Musnad, dari Abu
            Sa’id al-Kudriy, berkata: Bersabda Rasulullah:
















            “Akan didatangkan dengan orang yang meninggal di zaman fatrah,
            orang yang cacat (tidak berakal), bayi yang meninggal [pada masa
            bayinya].  Oran  gyang  meninggal  di  zaman  fatra  berkata:  Ya  Allah,
            tidak ada  yang datang  padaku suatu kitab-pun  dan seorang  rasul-
            pun. Orang cacat yang tidak berakal baerkata: Ya Allah, Engkau tidak
            menjadikan bagiku akal yang dapat berfikir aku dengannya terhadap
            suatu yang baik dan yang buruk. Dan si-bayi berkata: Ya Allah, aku
            belum  memiliki  kesempatan  untuk  ber-amal  (berbuat  baik).  Maka
            kemudian  neraka  diangkat  ke  hadapan  mereka,  dan  dikatakan

                  36   Kitab  al-I’tiqad  dari  al-Aswad  ibn  Sari’,  al-Baihaqi,  h.  185.  Lihat  pula
            Majma’ az-Zawa-id, al-Haitsami, 7/218.
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38