Page 41 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 41

Membela Kedua Orang Tua Rasulullah  |  39
            tentang diutusnya rasul-rasul terdahulu yang padalah mereka berasal
            dari bangsa manusia, karena itulah mereka mengingkarinya. Bahkan,
            mungkin  saja  mereka  berprasangka  bahwa  ajaran  nabi  Ibrahim
            dahulu adalah praktek-praktek yang tengah mereka lakukan saat itu
            [seperti  menyembah  berhala  dan  lainnya],  oleh  karena  tidak  ada
            seorang-pun yang menyampaikan kepada mereka  tentang  apa  dan
            bagaimana  sebenarnya  syari’at  nabi  Ibrahim  dahulu;  karena  telah
            punahnya  generasi-generasi  penerus  untuk  itu  sehingga  tidak  ada
            seorang-pun  yang  mengetahuinya  untuk  disampaikan  kepada
            mereka.  Sementara  Jarak  antara  mereka  dengan  masa  kehidupan
                                            45
            nabi Ibrahim lebih dari 3000 tahun” .
                    Al-Imam  Izzuddin  ibn  Abdis-Salam  dalam  kitab  al-Amali
            berkata:  “Sesungguhnya setiap  nabi  hanya  diutus  kepada  kaumnya
            masing-masing, kecuali nabi kita Muhammad”. Lalu Ibnu Abdis-Salam
            menyimpulkan bahwa setiap kaum dari para nabi yang diutus kepada
            mereka  maka  kaum-kaum  tersebut  adalah  merupakan  keturunan
            (anak  cucunya)  dari  masing-masing  nabi  tersebut,  dan  kaum
            semacam itulah yang dituntut untuk beriman dengan seruan dakwah
            para  nabi-nya,  kecuali  apa  bila  syari’at  (ajaran)  nabi  terebut  telah
            punah,  -misalkan  karena  habis  generasi  pendakwah-nya-,  maka
            orang-orang  yang  hidup  sesudah  masa  itu  disebut  dengan  Ahlul
            fatrah. Mereka (Ahlul fatrah) ini tidak mengetahui ajaran-ajaran nabi
            terdahulu dan bahkan tidak mendapati seruan dakwah kepada Islam.
            Dari kesimpulan Imam Ibnu Abdis-Salam ini menjadi jelas tanpa ragu
            sedikitpun bahwa kedua orang tua Rasulullah adalah termasuk Ahlul
            fatrah, karena  keduanya  bukan  keturunan dari Nabi Isa  dan  bukan
                                                   46
            bagian dari kaumnya [yaitu kaum Bani Israil] .
                    Al-Imam  al-Hafizh  Abul  Fadhl  Ibnu  Hajar  al-Asqalani
            mengatakan bahwa kemungkinan besar [tepatnya; kepastian] kedua
            orang tua Rasulullah akan taat saat menghadapi ujian di akhirat kelak
            adalah dengan dasar dua perkara;



                  45   Ibid,  2/206,  mengutip  dari  ad-Durar  as-Saniyyah  Fi  Mawlid  Khair  al-
            Bariyyah karya Abu Sa’id al-‘Ala-i.
                  46  Ibid, mengutip dari al-Amali, Ibn Abdis-Salam.
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46