Page 111 - Art of Ericksonian Hypno
P. 111

The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya


                   Perhatikan penjelasan berikut ini: “Sekarang, Pram, kautahu bahwa yang
                   penting dalam komunikasi adalah respons yang memadai, yang bisa
                   ditangkap oleh orang lain yang bicara denganmu... Dan bawah sadarmu bisa
                   merespons dengan baik setiap informasi yang ia terima. Ia memiliki
                   kecakapan untuk melakukannya....”

                   Penjelasan itu menjalankan dua fungi sekaligus, yakni untuk memberi
                   pemahaman, dan juga sugesti bahwa ia harus memberikan “respons yang
                   memadai” dan mengarahkan agar bawah sadarnya yang merespons.

                   Ini menurut saya merupakan pendekatan yang sangat cerdik. Dalam bentuk
                   yang sangat ekstrem, Erickson pernah betul-betul seolah-olah membacakan
                   makalah tentang hipnosis kepada subjeknya. Itu ia lakukan kepada subjek
                   yang sangat resisten. Jadi ia meminta subjek untuk mendengarkan saja ia
                   membaca makalah tersebut, yang sebetulnya adalah teknik induksi yang
                   sudah ia siapkan untuk si subjek.

                   Jadi, ia menjalankan induksi sebagai seorang pembicara yang sedang
                   menjelaskan prosedur induksi, bagaimana karakteristik respons hipnosis, dan
                   sebagainya, sampai subjeknya.

                   Singkatnya, ia seperti orang yang secara blak-blakan menceritakan apa yang
                   akan dilakukannya untuk membuat subjek tidur. Penjelasan disampaikan
                   secara rinci, kemungkinan-kemungkinan respons dibicarakan, secara rinci
                   juga tentang bagaimana itu nanti terjadi, dan orang diberi gagasan mengenai
                   pelbagai hal sesuai dengan pengalamannya. Dengan cara itu sesungguhnya
                   subjek sedang didorong secara halus untuk mewujudkan responsnya, untuk
                   membuktikan semua yang disampaikan oleh lawan bicaranya. Dan subjek
                   memasuki trance karena mendengarkan penjelasan tentang teknik yang akan
                   digunakan untuk membuatnya trance.

                   Saya sangat menyukai sesi itu. Itu kurang lebih serupa dengan yang sering
                   dilakukan oleh Muhammad Ali di ring tinju ketika ia menyampaikan kapan
                   ia akan memukul KO lawannya, dan dengan cara bagaimana ia akan
                   membuat lawannya mencium kanvas.















                   A.S. Laksana                                                                       111
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116