Page 114 - Art of Ericksonian Hypno
P. 114
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
Cara efektif untuk mengembangkan keterhubungan dengan subjek adalah
menjadikan diri anda “sama” dengan subjek. Anda ingat pepatah burung
yang sama hingga di cabang yang sama. Ketika anda “sama” dengan subjek
anda, ia akan lebih terbuka menerima anda.
Untuk membuat diri anda “sama” dengan subjek anda, peribahasa ini bisa
anda jadikan pegangan: Masuk ke kandang kambing mengembik, masuk ke
kandang harimau mengaum.
Jadi, gunakan bahasa subjek anda, baik bahasa lisan maupun bahasa tubuh.
Samakan bahasa anda dengan bahasa subjek anda. Dalam NLP, istilah ini
disebut mirroring. Ketika berhadapan dengan anda, subjek anda seperti
berhadapan dengan cermin.
Erickson, dalam cara yang tidak mencolok, sering menggunakan bahasa
subjeknya, baik tatabahasanya, intonasinya, aksen-aksennya, bahkan
kekasaran cara penyampaiannya. Ia sering menggunakan sampai yang
sekecil-kecilnya. Ketika subjek sering menggunakan “hmmm” misalnya, ia
juga akan mengembangkan komunikasi dengan cara banyak menggunakan
“hmmm”.
Anda juga perlu mengembangkan kecakapan “menyamakan diri” dengan
subjek, tentu saja dalam cara yang tidak mencolok, sehingga subjek tidak
menyadari tetapi bawah sadar subjek bisa menangkap bahwa anda “sama”
dengannya.
Menanamkan kepercayaan dan rasa aman
Sebaik apa pun terbangunnya keterhubungan anda dengan subjek anda,
mungkin tetap saja tebersit dalam pikirannya ketakutan bahwa dalam sesi
hipnosis ia akan membongkar seluruh rahasianya. Ia mungkin
mengembangkan kecemasan bahwa hipnosis akan membuatnya kehilangan
kontrol atas dirinya dan ia tidak memiliki kehendaknya sendiri.
“Perlindungan kepada subjek semestinya diberikan secara tepat baik dalam
keadaan sadar maupun dalam trance,” kata Erickson. “Dan yang terbaik
adalah memberikannya secara tidak langsung ketika ia sadar dan lebih
langsung ketika ia trance.”
Milton menyampaikan bahwa ada teknik-teknik yang simpel dan mudah
dilakukan untuk memastikan perasaan aman pada subjek. Perhatikan
bagaimana Erickson tetap menggunakan teknik tak langsung untuk
memberikan perasaan aman kepada subjek. Bagaimanapun, ia yang
memelopori pendekatan tak langsung, dan ia amat terampil menggunakan
A.S. Laksana 114

