Page 143 - Art of Ericksonian Hypno
P. 143
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
lebih sehat untuk meneruskan rumah tangga—itu pun jika ada satu saja hal baik
pada rumah tangga kalian, yang akan membuat kalian lebih pintar dalam
mengelola hubungan, dalam berkomunikasi. Tetapi aku tidak yakin kalian bisa
berkomunikasi dengan baik, kecuali kau tahu caranya....”
Dengan cepat ia mengikuti sugesti yang saya sampaikan kepadanya. Itu
menenteramkannya. Saran untuk bercerai saja telah memberinya kejutan. Itu saran
yang sama sekali tidak ia duga. Meskipun mungkin pernah terpikir olehnya untuk
mengakhiri rumah tangga ketika ia berada di puncak keputusasaan menghadapi
mertua atau menghadapi situasinya, namun bagaimanapun saran untuk bercerai tak
pernah ia duga akan muncul dari orang lain. Dan apa yang tak terduga itu
membuatnya gelagapan dan kosong sejenak, tak tahu harus apa, atau
menanggapinya dengan cara bagaimana. Dan pada saat ia gelagapan itu saya
menyusulkan sugesti bahwa “Kalian berdua sama-sama bodoh dalam mengelola
hubungan.”
Ia tak bisa membantah itu, dan ketika ia tampak semakin kewalahan, saya
memintanya memejamkan mata.
Anda tahu, apa-apa yang tak terduga akan menjadi kejutan bagi seseorang. Dan
kejutan membuat pikiran sadar orang menjadi kosong (blank) sejenak. SItuasi
seperti ini memungkinkan bagi terapis untuk menyodorkan gagasan, perilaku, atau
sugesti baru dan menyusupkannya langsung ke pikiran bawah sadar.
Prinsip kejutan atau surprise adalah memunculkan situasi distraksi dan
kebingungan pada pihak subjek yang menerima kejutan itu. Terapis melakukan
sesuatu yang tidak lazim atau tak terduga, yang menyebabkan distraksi atau
kebingungan, di mana pasien mengembangkan kekosongan beberapa saat. Dalam
konteks terapi, situasi blank beberapa saat ini bisa disebut sebagai momen kreatif.
Inilah momen di mana terapis bisa leluasa menyusupkan sugesti, perilaku baru,
atau gagasan yang akan mudah diterima oleh pasien.
Milton Erickson sangat ahli dalam mengembangkan kebingungan pada subjek atau
pasiennya. Dengan beragam cara, verbal maupun non-verbal, ia bisa membuat
subjek atau pasiennya kebingungan, sehingga satu-satunya yang bisa dilakukan
adalah menunggu perintah darinya. Pada saat itulah sugesti untuk “tidur” atau
memasuki kondisi “trance” dengan mudah dijalankan oleh subjeknya.
1. Setiap tindakan yang tidak terduga bisa melahirkan kejutan
A.S. Laksana 143

