Page 146 - Art of Ericksonian Hypno
P. 146
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
untuk melakukan intervensi yang akan memunculkan kebingungan. Jika
memungkinkan, lanjutkan terus dengan berbagai intervensi yang memperkuat
kebingungan mereka sehingga subjek semakin kewalahan dan akan mengharapkan
sesuatu dari anda untuk mengatasi kebingungannya.
Pahami apa yang sedang berlangsung pada mereka. Keberhasilan teknik surprise
ini tergantung pada ketepatan waktu untuk melakukan interupsi terhadap
kebiasaan. Melalui praktek untuk meningkatkan jam terbang, anda akan semakin
mudah mengenali kapan saat yang tepat melakukan intervensi kejutan.
Prinsip terpentingnya adalah mengamati pola-pola kebiasaan setiap orang, masing-
masing pasien atau subjek anda. Atau anda bisa juga memanfaatkan pola
kebiasaan umum (jabat tangan misalnya) dan memikirkan bagaimana membuat
interupsi yang mengejutkan terhadap pola-pola kebiasaan umum itu.
4. Mengikuti tetapi Mengarahkan
Karena anda menggali informasi, maka anda membiarkan pasien
mengungkapkan apa saja. Kadang pasien menyampaikan keinginannya
tentang terapi seperti apa yang ia inginkan. Anda bisa tampak mengikuti saja
akan yang dimaui pasien, tetapi dengan cara tak langsung anda
mengarahkannya. Anda bisa mengatakan, “Ya, aku bisa membantumu,
dengan caraku.”
Penting bagi anda untuk memahami pasien dan membangun rapport yang
diperlukan untuk keberhasilan terapi. Tetapi anda juga perlu memperhatikan
dan mengantisipasi kebiasaan mereka. Jadi sekalipun pasien merespons
secara otomatis dengan pola kebiasaan mereka, sesungguhnya andalah yang
mengarahkan itu. Anda memegang kendali sepanjang sesi sembari memberi
ruang kepada pasien untuk mengakses sumber-sumber bawah sadar dalam
cara yang tampaknya bebas dan informal.
5. Keterhubungan (Rapport)
Jika anda melakukan sesuatu yang tidak sesuai (mismatch) dengan pasien,
bisa jadi hal itu menyebabkan rusaknya rapport, terutama jika mismatch itu
berkelanjutan. Tetapi ketika kemelencengan itu menciptakan altered state
seperti kebingungan, maka pasien tidak bisa merasa kehilangan rapport
karena pada saat itu mereka kekurangan informasi untuk mengambil
kesimpulan tentang situasi tersebut. Jika kebingungan teratasi, dengan
memasuki trance sebagai contoh atau dengan mendapatkan pengalaman
A.S. Laksana 146

