Page 172 - Art of Ericksonian Hypno
P. 172
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
Apa tujuan anda bercerita.
Ini perlu ditetapkan sejak awal. Ketika anda menuturkan cerita, anda perlu
tahu tujuan anda bercerita dan kenapa anda memilih cerita tersebut untuk
disampaikan kepada subjek. Dengan mengetahui tujuannya, tentu saja setelah
anda memahami situasi subjek, anda memilihkan cerita tertentu, yang
memiliki tujuan tertentu, dengan itu anda bisa menepatkan pesan-pesan yang
anda sampaikan dalam cerita, sugesti apa yang hendak diselipkan ke dalam
cerita.
Lebih baik jika cerita anda tidak bisa dikenali kesamaannya oleh pikiran
sadar subjek. Dengan demikian anda akan terhindar dari kecurigaan bahwa
anda sedang menyindir subjek melalui cerita yang anda sampaikan.
Bagaimana agar tujuan anda tercapai.
Ketekunan, persistensi, akan membuat anda semakin cakap sebagai
storyteller atau pendongeng. Anda akan memiliki kepekaan intuisi untuk
memilihkan cerita, untuk menyusupkan sugesti. Tentu saja ketika ada
perubahan perilaku, ketika ada respons sebagaimana yang anda kehendaki,
maka anda akan tahu bahwa tujuan anda tercapai. Bahwa cerita membawa
efek terapetik yang diinginkan oleh pencerita maupun pendengar cerita.
Karena yang kita bicarakan adalah cerita terapetik, sebuah metafora
terapetik, maka anda harus bisa memastikan bahwa pendengar anda fokus.
Salah satu cara untuk membuat pembaca fokus adalah melibatkan mereka ke
dalam proses penceritaan. Namun, jika cerita anda menarik, dengan
sendirinya subjek akan fokus. Setiap orang menyukai cerita yang menarik.
Bagaimana cerita bisa mengoreksi program buruk yang menyusup ke
dalam benak
Anda tahu bahwa setiap hari kita mendengarkan banyak cerita, dan tidak
semuanya cerita yang baik. Beberapa cerita menyusupkan pesan-pesan atau
memberikan implikasi negatif. Beberapa adalah cerita yang melemahkan.
Cerita-cerita buruk membangun program buruk dalam benak. Cerita buruk
membawa implikasi yang melemahkan, membangun keyakinan buruk. Dan
keyakinan buruk atau keyakinan terbatas menyebabkan keterbatasan cara
pandang, respons, dan pengetahuan orang tentang bagaimana menghadapi
situasi.
A.S. Laksana 172

