Page 26 - Art of Ericksonian Hypno
P. 26

The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya


                   Sekarang kita kesampingkan dulu golongan perkecualian itu. Dalam
                   keseharian, jika anda mengatakan kepada teman anda, “Kau kelihatan cerah
                   sekali. Sedang gembira rupanya?” Maka, teman anda akan menanggapi
                   pernyataan anda dengan memberikan alasan yang memadai tentang apa saja
                   yang membuatnya gembira. Jika anda mengatakan, “Kau kelihatannya kusut
                   sekali. Sedang ada masalah rupanya?” Ia pun akan menanggapi dan
                   membenarkan pernyataan anda dengan menyebutkan hal-hal yang
                   membuatnya kusut.

                   Padahal anda hanya menyampaikan kalimat anda tanpa mempedulikan
                   seperti apa saat itu sesungguhnya keadaan teman anda.  Tetapi teman anda
                   selalu akan membenarkan apa pun pernyataan anda, karena setiap orang
                   sesungguhnya memiliki semua alasan, baik untuk gembira maupun kusut.

                   Berkaitan dengan kalimat yang anda sampaikan kepada teman anda itu, apa
                   pun yang anda sampaikan, ucapan itu akan memfokuskan perhatian teman
                   anda. Ketika anda menyebutkan “kegembiraan”, perhatiannya akan melayang
                   ke hal-hal menyenangkan yang telah ia alami. Ketika anda menyebutkan
                   “kusut”, kata itu akan membawa ingatannya ke masalah-masalah yang ia
                   hadapi.

                   Prinsipnya, setiap orang memiliki pengalaman lengkap untuk membenarkan
                   pernyataan apa pun yang disampaikan kepadanya mengenai keadaannya.
                   Seorang perempuan tua, nenek sastrawan peraih Nobel Jose Saramago dari
                   Portugal, mengatakan pada suatu senja, “Bagaimanapun, hidup ini indah,
                   sayang tak lama lagi aku harus meninggalkannya.” Ia orang yang yang nyaris
                   sepanjang umurnya menjalani kehidupan melarat.

                   Tiga hal di bawah ini akan membantu anda dalam memusatkan perhatian
                   subjek anda.

                       1.  MENYAMPAIKAN KEPADA SUBJEK SEMUA “FAKTA”
                          MENYANGKUT DIRINYA DAN SITUASINYA

                          Anda perlu selalu memberi tahu subjek mengenai situasi dirinya. Jika tidak,

                          subjek tidak akan tahu. Jika ia tidak tahu, gagasan (atau “fakta”) tersebut
                          tidak akan pernah ada dalam pikirannya.


                          Misalnya, anda bisa mengatakan kepada subjek, secara ringan dan
                          seperti sambil lalu, kalimat seperti ini:




                   A.S. Laksana                                                                        26
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31