Page 31 - Art of Ericksonian Hypno
P. 31

The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya



                              sana, ada suara anak-anak bermain, ada suara motor di
                              jalanan, ada suara kipas angin di ruangan ini, dan ada suara-
                              suara lain. Dan seperti matamu bisa memilih satu benda,
                              kupingmu bisa memilih mendengar hanya satu suara. Dan aku

                              bicara dengan kupingmu.... Ia bisa memilih hanya suaraku. Itu
                              untuk memastikan bahwa komunikasi berjalan seperti yang
                              kita harapkan.”


                          Selanjutnya anda bisa menambahkan, misalnya:

                              “Dan selagi matamu melihat benda itu, dan kupingmu
                              mendengar hanya suaraku, kau bisa menikmati keadaanmu.

                              Tidak perlu melakukan apa-apa, tidak perlu memikirkan apa-
                              apa. Nikmati saja keadaanmu... Ya, begitu. Jika kau
                              merasakan detak jantungmu menjadi tenang, nikmati itu.

                              Arus darahmu menjadi tenang, nikmati itu. Nafasmu menjadi
                              tenang, nikmati itu. Ya, begitu. Kau hanya menikmati
                              keadaanmu.”

                          Anda menyampaikan ide-ide yang tidak mungkin diuji benar-salah

                          kecuali dibuktikan saja. Bagaimana orang tahu bahwa detak
                          jantungnya menjadi lebih tenang? Atau arus darahnya menjadi lebih
                          tenang? Atau nafasnya menjadi lebih tenang?


                          Ia hanya bisa mempercayai semua itu. Dan ketika ia mempercayainya,
                          ia membuktikan kebenarannya.

                              “Dan cepat atau lambat kelopak matamu akan memberat. Kau

                              ingin memejamkan mata dan berpikir untuk memejamkan
                              mata. Tapi apa gunanya buru-buru? Kelopak matamu bisa
                              memejam sendiri tanpa kau membuatnya terpejam. Dan kau

                              memang tak perlu mengupayakannya terpejam. Ia bisa
                              melakukannya sendiri, dengan waktu dan caranya sendiri,
                              tanpa kaukehendaki. Jadi pertahankan saja meskipun kau
                              merasa kelopak matamu kian berat. Ia tahu kapan waktu yang
                              tepat, tanpa kauminta, tanpa kaupikirkan.”



                   A.S. Laksana                                                                        31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36