Page 114 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 114
112 | Memahami Makna Bid‟ah
beberapa Ashhab yang lain mengatakan bahwa bacaan tersebut
153
adalah sunnah”.
(Sepuluh): Pembuatan Mihrab dalam masjid sebagai
tempat shalat Imam. Para sejarawan sepakat bahwa orang yang
pertama kali membuat Mihrab adalah al-Khalifah ar-Rasyid „Umar
ibn Abdul „Aziz (w 101 H) di Masjid Nabawi. Perbuatan al-
Khalifah ar-Rasyid ini kemudian diikuti oleh kebanyakan ummat
154
Islam di seluruh dunia ketika mereka membangun masjid . Siapa
berani mengatakan bahwa itu adalah bid‟ah sesat, sementara
hampir seluruh masjid di zaman sekarang memiliki mihrab?! Siapa
yang tidak mengenal Khalifah „Umar ibn „Abdul „Aziz sebagai al-
Khalifah ar-Rasyid?!
(Sebelas): Menulis kalimat “Shallallahu „Alayhi Wa Sallam”
setelah menulis nama Rasulullah termasuk bid‟ah hasanah. Karena
Rasulullah dalam surat-surat yang beliau kirimkan kepada para
raja dan para penguasa di masa beliau hidup tidak pernah menulis
kalimat shalawat semacam itu. Dalam surat-suratnya, Rasulullah
hanya menuliskan: “Min Muhammad Rasulillah Ila Fulan…”,
artinya: “Dari Muhammad Rasulullah kepada Si Fulan…”.
(Dua Belas): Beberapa tarekat dalam tasawuf yang
dirintis oleh para wali Allah dan orang-orang saleh. Seperti tarekat
ar-Rifa‟iyyah, al-Qadiriyyah, an-Naqsyabandiyyah dan lainnya
yang kesemuanya berjumlah sekitar 40 tarekat. Pada dasarnya,
tarekat-tarekat ini adalah bid‟ah hasanah. Bila kemudian ada
sebagian pengikut tarekat yang menyimpang dari ajaran dasarnya,
namun demikian hal ini tidak lantas menodai dan merusak tarekat
153 َAn-Nawawi, Raudlah ath-Thalibin, j. 1, h. 253-254
154 Banyak ditulis oleh para ulama dan sejarawan. Lihat al-Barzanji,
Nuzhah an-Nazhirin Fi Masjid Sayyid al-Awwalin, h. 137-138, Abu Bakr ibn al-
Husain al-Maraghi, Tahqiq an-Nushrah Bi Talkhish Ma‟alim Dari al-Hijrah, h. 80,
Ibn Zubalah Muhammad ibn al-Hasan, Akhbar al-Madinah, h. 22, dan lainnya.