Page 47 - Modul Sejarah Lokal Tokoh Perjuangan Lampung
P. 47
36
Radin Intan I, dan Radin Imba II. Dari sinilah lahir Radin Intan II (1834–1856) yang
gugur dalam perjuangan melawan Belanda. Berdasarkan SK Presiden RI No.
082/TK/1986, beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Silsilah ini menunjukkan
bahwa perjuangan Radin Intan II adalah kelanjutan dari tradisi kepemimpinan dan
perlawanan Lampung yang diwariskan turun-temurun.
Sumber: https://share.google/images/bO4XzJuQHSOfvcqNj
Raden Intan II menerima kedudukan sebagai Ratu pada Tahun 1850, penobatan beliau
tersebut dilantik oleh Haji Wakhiya, seorang penasehat pada masa Raden Intan II yang
berasal dari Banten. Dilantiknya Raden Intan II sebagai Ratu membawa kecemasan
tersendiri bagi pemerintah Belanda karena sudah dapat dipastikan bahwa naiknya
Raden Intan II sebagai Ratu akan membawa kerusuhan bagi Belanda setelah lima belas
tahun tidak ada perlawanan, Belanda merasa damai dan berkuasa di Lampung tanpa
ada penentang yang berpengaruh (Novita Mujiyati, 2016: 65).
Ketika mendapat kedudukan sebagai seorang pemimpin, hal yang segera dipersiapkan
oleh Raden Intan II adalah penyerangan terhadap Belanda. Raden intan II bersama
dengan masyarakat Lampung menggalang kekuatan dan memperbaiki benteng-
benteng yang telah dibangun pada masa Raden Imba II. Seperti yang dilakukan oleh
ayahnya, Raden Intan II juga memusatkan pertahanannya di gunung Rajabasah yang
ditinjau dari segi militer sangat strategis. Sesudah Raden Intan II dan pengikutnya

