Page 4 - 524-Article Text-980-1-10-20170131 (3)
P. 4
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Vol. 6, No. 1, Nov 2016
ISSN : 2089-1776
dinyatakan baik dan jika R > 75% maka dinyatakan
sangat baik sedangkan menurut Borich (Ibrahim, 2005)
instrumen dikatakan reliabel jika penilaian
reliabilitasnya ≥ 75%.
Gambar 2. Desain penelitian One-group Pretest- Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran
Posttest. dianalisis menggunakan diskriptif kualitatif dengan
teknik persentase yang dinyatakan dalam persamaan:
Keterangan:
O1 = Tes awal (Pretest) (2)
O2 = Tes akhir (Posttest)
X = Penerapan bahan ajar komik dalam Keterangan:
pembelajaran. P = Persentase keterlaksanaan pembelajaran
∑A= Aspek yang terlaksana
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara ∑N= Jumlah keseluruhan aspek yang diamati.
lain: 1) validitas bahan ajar, 2) keterlaksanaan
pembelajaran, 3) aktivitas peserta didik, 4) minat baca Aktivitas peserta didik diamati oleh dua pengamat
dan 5) hasil belajar. Validitas bahan ajar merupakan menggunakan lembar observasi dan hasil kedua
kelayakan bahan ajar komik yang telah divalidasi oleh pengamat tersebut dianalisis menggunakan deskriptif
dua validator, keterlaksanaan pembelajaran adalah kualitatif dengan menggunakan persamaan:
penilaian terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaran
menggunakan bahan ajar komik. Semua kegiatan yang (3)
dilakukan peserta didik diamati dan dimasukkan ke
dalam hasil pengamatan aktivitas peserta didik. Minat Keterangan:
baca yang diamati merupakan kecenderungan peserta P = Persentase
didik untuk membaca bahan ajar komik dengan hati F = Frekuensi dalam satu menit aktivitas peserta
didik yang teramati
yang senang dan tanpa paksaan dari dunia luar. N = Jumlah seluruh aktivitas dalam satu menit.
Hasil belajar yang di tes dalam penelitian ini
meliputi kompetensi sikap spritual dan sikap sosial, Data minat baca yang diperoleh kemudian dianalisis
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan. dengan cara meminta peserta didik mengisi angket
Kompetensi sikap spiritual diukur menggunakan minat baca kemudian dianalis secara deskriptif
instrumen penilaian diri sedangkan kompetensi sikap kualitatis menggunkan persamaan:
sosial diukur menggunakan instrumen penilaian antar
peserta didik. Kompetensi pengetahuan diukur (4)
menggunakan tes tulis pilihan ganda dan kompetensi
keterampilan diukur menggunakan tes kinerja. Secara Keterangan:
umum instrumen dalam penelitian ini antara lain: P = Persentase minat baca peserta didik,
lembar validasi bahan ajar komik, lembar pengamatan ∑R = Jumlah skor minat baca yang diisi oleh
peserta didik
keterlaksanaan pembelajaran, lembar pengamatan ∑N = jumlah skor total minat baca yang diberikan
aktivitas peserta didik, angket minat baca, dan lembar di angket.
tes hasil belajar.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara Peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan
deskriptif. Analisis validitas bahan ajar menggunakan N-g dinormalisasi dengan persamaan
analisis statistik percentage of agreement yang
ditunjukkan oleh pesamaan: (5)
(1)
Keterangan:
Keterangan : N-g = Peningkatan hasil belajar,
R = reliabitas instrumen Spre = Rata-rata pretest (%)
A = Frekuensi kecocokan antar penilai Spost = Rata-rata posttest (%).
D = Ketidak cocokan antar penilai.
Sedangkan kategori n-gain dapat ditentukan sebagai
Kriteria penentuan reliabilitas persentase kecocokan berikut: jika N-g > 7 maka dinyatakan berkategori
menurut Watkins (2001) adalah jika R < 40% maka tinggi, jika 7 ≥ N-g > 0,3 maka dinyatakan berkategori
dinyatakan tidak baik, jika 40% < R ≤ 60% maka sedang dan jikan N-g ≤ 0,3 maka dinyatakan
dinyatakan cukup baik, jika 60% < R ≤ 75% maka berkategori rendah.
Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi Sistem 1093
Transportasi Makhluk Hidup untuk …