Page 12 - Renungan El Bethel - September 2022
P. 12
T
D
E
AN
N
G
AH
L
AL
K
E
A
D
DEKAT DENGAN ALLAH
Hanya dekat Allah saja, aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
Mazmur 62:2
Bacaan: Mazmur 62
enghadapi masalah dan proses kehidupan terkadang membuat kita merasa lelah, takut,
e n g had ap i
dan khawatir. Sebagai manusia yang masih memiliki perasaan dan pikiran, ketakutan
Mdan kekhawatiran itu menjadi hal yang wajar. Tetapi, hal tersebut dapat menjadi tidak
wajar apabila rasa takut dan khawatir senantiasa menguasai hidup kita, sampai membuat kita
kehilangan iman dan pengharapan.
Hal tersebut pernah dialami seorang Daud. Daud dikenal akan keberanian dan imannya saat
dia menang mengalahkan Goliat. Namun, Daud juga seorang manusia yang pernah merasa
takut ketika diburu dan akan dibunuh oleh Saul (1 Samuel pasal 21 dan pasal 23). Daud pernah
merasakan di titik terrendah hingga mengeluh pada Tuhan dalam banyak tulisan di Mazmur.
Namun, dalam ketakutan dan kelemahannya, Daud ternyata tidak menyerah. Mengapa Daud bisa
memiliki kegigihan dalam tekanan dan pengharapan yang luar biasa kepada Tuhan? Jawabannya
sebetulnya terletak dalam setiap tulisan di kitab Mazmur, yaitu: kedekatan dengan Allah.
Saat ini, ada banyak hal yang bisa menjauhkan kita dari Allah. Ketergantungan media sosial,
kualitas ibadah yang menurun, pergaulan, mengejar standar hidup versi dunia, dan lainnya.
Padahal Yakobus 4:4 menyebutkan bahwa “...persahabatan dengan dunia adalah permusuhan
dengan Allah.” Mengejar hal-hal yang bersifat duniawi adalah permulaan kita menjauh dari Tuhan.
Di saat kita merasa lemah dan takut, dunia memang terkadang menawarkan sesuatu yang
terlihat instan untuk memulihkan kondisi kita, seperti melampiaskan dengan amarah, dengan
obat-obatan terlarang, dengan bergosip, minum-minuman keras, dan lainnya. Namun, dari Daud
kita belajar bahwa dalam kedekatan dengan Allah ada ketenangan dan pengharapan.
Dalam Mazmur 62, Daud menulis “Hanya dekat Allah saja aku tenang”. Dari ayat ini ia menyampaikan
bahwa sumber ketenangan adalah dari Allah sendiri, bukan dari dunia. Lalu “Hanya Dialah gunung
batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah”, ayat ini berbicara keteguhan
dan keyakinan yang akan kita terima jika kita berpegang pada Tuhan.
PERENUNGAN
Pertanyaannya untuk kita sekarang, apakah kita masih merasa takut dan khawatir menghadapi
proses? Apakah hidup kita saat ini tidak tenang? Jika ya, jangan cari ketenangan di tempat lain.
Mari kita kembali ambil waktu terbaik untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Sebab dalam Dia ada
keselamatan dan pengharapan. SABTU
DOA
“Tuhan, terimakasih untuk penyertaan-Mu dalam hidup kami. Ajari kami untuk selalu mencari
SABTU
ketenangan di dalam-Mu, karena Engkaulah Sumber kekuatan kami. Dalam-Mu ada keselamatan
dan pengharapan. Terimakasih Tuhan, dalam nama Yesus kami berdoa, amin.”
(Alfanisa) 10 SEPTEMBER 202
2