Page 15 - Renungan El Bethel - September 2022
P. 15
N
A
A
A
W
J
HU
N
MB
A
M
E
B
I
K
OR
A
R
D
DARI KORBAN MEMBAWA HUJAN
KEHIDUPAN
K E HID U P A N
Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari
laut.” Lalu kata Elia: “Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai
engkau terhalang oleh hujan.” Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai,
lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.
1 Raja-raja 18:44-45
Bacaan: 1 Raja-raja 18:20-46
e
erikop di atas menceritakan tentang Elia di Gunung Karmel melawan 450 nabi baal. Waktu
p
ko
i
r
itu Elia menantang nabi-nabi baal dengan mendirikan mezbah dan menaruh korban
Psembelihan di atas mezbah tapi tanpa menaruh api dan Allah yang menjawab dengan
mendatangkan api. Dialah Allah!
Ketika para nabi baal menaruh korban dan memanggil allah mereka, bahkan melakukan ritual
dengan menoreh tubuh mereka dengan pedang dan tombak hingga darah bercucuran diseluruh
tubuh mereka tidak ada jawaban apapun. Setelah itu giliran Elia mulai mendirikan mezbah
serta membuat parit di sekeliling mezbah itu, ada hal unik sebelum Elia memanggil Allah agar
mendatangkan api, yaitu Elia meminta bangsa Israel untuk menuangkan beberapa buyung air ke
dalam parit dan ke atas korban sembelihan. Padahal waktu itu bangsa Israel sedang mengalami
kekeringan karena selama kurang lebih 3,5 tahun tidak turun hujan (1 Raja-raja 17 : 1), artinya pada
waktu itu air menjadi hal yang penting dan berharga bagi Israel, tapi waktu itu Elia malah meminta
hal yang berharga itu untuk diberikan sebagai bagian dari korban bakaran, dan orang Israel mau
menuruti perintah Elia.
Air memenuhi parit dan Elia mulai memanggil nama Allah dan IA menjawab dengan mendatangkan
api yang menjilat korban dan air yang di dalam parit, dari situlah seluruh Israel percaya bahwa
Allah yang disembah Elia adalah Allah dan orang Israel mulai mengejar dan membunuh semua
nabi-nabi baal yang ada, dan setelah itu Elia mulai naik ke puncak gunung Karmel untuk sujud
menyembah Tuhan, dan singkat cerita hujanpun turun dan membasahi seluruh Israel setelah
mengalami kekeringan kurang lebih 3,5 tahun tidak turun hujan.
Dari perikop diatas kita bisa melihat bahwa ketika kita mau memberikan hal yang berharga
dalam hidup kita untuk menjadi korban persembahan, akan membawa hujan kehidupan yang
membasahi, bukan hanya hidup kita, melainkan juga sekeliling kita. Mungkin seolah-olah mata
kita melihat bahwa itu seperti melakukan hal yang sia-sia, tapi ketika kita taat dan melakukannya,
maka korban yang kita beri untuk Tuhan itu akan membawa hujan bagi kita dan sekeliling kita
dan membuat kehidupan yang baru bagi kita. SELASA
PERENUNGAN
1. Apakah kita masih menyimpan hal yang berharga dihidup kita selain Tuhan?
SELASA
2. Apakah kita mau memberikan hal-hal yang terbaik dan berharga di hidup kita untuk diberikan
kepada Tuhan?
DOA
“Bapa kami bersyukur ketika Tuhan sangat mengasihi kami. Ampuni ketika kami masih belum
memberi yang terbaik dan masih menyimpan hal yang berharga dihidup kami. Ajari kami untuk 13 SEPTEMBER 20
mau memberi yang terbaik dan berharga didalam hidup kami untuk menjadi persembahan bagi-
Mu Tuhan. Dan biarlah hanya Tuhan saja yang menjadi berharga bagi kami. Amin.”
(Daniel G.) 2
13 DESEMBER 20212