Page 20 - Renungan El Bethel - September 2022
P. 20
M
E
I
F
N
G
AN
AK
T
T
C
Y
I
AR
U
HAN
I
T
HA
HATI YANG AKTIF MENCARI TUHAN
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah
dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau
mati!
Wahyu 3:1
Bacaan: Wahyu 3:1-6
etika kita melihat Kekristenan yang terjadi di zaman modern ini, secara garis besar terbagi
e t ik a
menjadi 2 golongan dalam Kekristenan di seluruh dunia. Pertama, orang Kristen yang pasif,
Kmereka yang hanya sekedar mengikuti ibadah, berdoa, atau bahkan hanya menjadi Kristen
KTP (menjadi Kristen yang sebatas tulisan di dalam kartu, tanpa menghidupi Kekristenan itu
sendiri). Kedua, orang Kristen yang aktif, mereka yang selalu aktif dalam berbagai pelayanan atau
kegiatan di gereja.
Kita tidak hanya sekedar membahas kekristenan yang pasif maupun aktif secara rohani, tetapi
lebih daripada itu, semua dimulai dari dasar hati, apakah hati kita sungguh-sungguh mencari
Tuhan atau mencari yang lain, yang akan membuat Kekristenan kita hidup? Dalam Kitab Amos
5:4 mengatakan "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!"
Aktivitas rohani (pelayanan) kita boleh banyak dan terus berkembang, tetapi aktivitas hati kita
dalam mencari Tuhan harus lebih banyak daripada apa yang kita kerjakan. Banyak orang yang
semula aktif dalam banyak pelayanan, namun tiba-tiba menjadi pasif. Bukan karena aktivitas
rohaninya yang salah, tetapi aktivitas hati yang mencari Tuhan yang sudah mulai terhenti dan
mati. Kita harus hati-hati seperti yang telah diperingatkan dalam ayat nats kita hari ini, Wahyu 3:1.
Jangan sampai orang-orang mengatakan Kekristenan kita hidup karena kita nampak dalam
aktivitas rohani kita yang banyak, padahal di dalam hidup kita sedang mengalami kematian yang
luar biasa. Inilah tragedi yang besar dalam kehidupan Kekristenan, yang menyangka kita menjadi
hidup karena aktivitas rohani, bukan karena aktivitas hati yang mencari Tuhan.
PERENUNGAN
1. Apa kehidupan rohani kita hanya aktif dari luaran saja? Penuh dengan pelayanan dan kegiatan
rohani, namun sejatinya hubungan kita dengan Tuhan telah mati?
2. Jika demikian, tindakan apa yang akan kita ambil untuk memperbaikinya?
DOA
“Tuhan, ampuni apabila kami menjadi aktif secara kegiatan dan aktivitas rohani, namun ternyata
hubungan pribadi kami dengan-Mu mengalami kekeringan bahkan kematian. Kami rindu tidak
hanya aktif secara kegiatan dan pelayanan rohani saja, namun sungguh-sungguh memiliki MINGGU
hubungan pribadi yang hidup bersama dengan Engkau. Tolong kami Tuhan. Dalam nama Tuhan
Yesus kami berdoa, amin.”
MINGGU
(Gehazi)
18 SEPTEMBER 202
2