Page 21 - Bahasa_Indonesia_BG_KLS_I_Rev
P. 21
juga harus dilanjutkan hingga SD/MI kelas awal. Guru SD/MI kelas I dan II memiliki
peran penting untuk turut serta membangun kemampuan fondasi anak karena tidak
semua anak di Indonesia memiliki kesempatan masuk PAUD. Selain itu, anak yang
sudah masuk PAUD dapat saja tetap membutuhkan penguatan pengembangan
kemampuan fondasi.
Berdasarkan tiga alasan utama tersebut, maka guru SD/MI kelas I dan kelas II
memiliki peran penting dalam pembangunan kemampuan fondasi anak usia dini.
Selanjutnya, guru SD/MI kelas I dan II perlu memahami apa saja kemampuan fondasi
yag perlu dibangun dari PAUD hingga SD.
Kemampuan fondasi yang perlu dibangun pada anak PAUD dan SD/MI kelas awal
pada dasarnya telah tercakup dalam Capaian Pembelajaran di Kurikulum Merdeka.
Pada PAUD, ada tiga elemen Capaian Pembelajaran fase fondasi dan pada kelas I dan II
SD/MI, ada Capaian Pembelajaran fase A yang dibangun melalui tujuh mata pelajaran
(agama dan budi pekerti, Pendidikan Pancasila, PJOK, Bahasa Indonesia, Matematika,
IPAS, seni budaya). Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan ilustrasi berikut ini.
JEMBATAN 6 KEMAMPUAN FONDASI
Capaian Capaian Pembelajaran
Pembelajaran Fase fase A
Fondasi
Gambar 2. Jembatan dari Fase Fondasi ke Fase A
Dari ilustrasi di atas, terlihat bahwa untuk memastikan keberlangsungan
pembinaan fase fondasi, perlu sebuah alat bantu berupa jembatan untuk
menghubungkan tiga elemen CP di PAUD dengan CP fase A yang strukturnya
terdiri atas 7 mata pelajaran. Jembatan tersebut adalah enam kemampuan fondasi
yang berfungsi untuk memastikan setiap anak sudah memiliki kemampuan fondasi
sebelum lanjut ke capaian pembelajaran untuk SD/MI kelas awal. Jembatan berupa
enam kemampuan fondasi tersebut adalah alat bantu sehingga bukan merupakan
capaian pembelajaran baru.
Berikut ini adalah enam kemampuan fondasi yang perlu dibangun mulai PAUD
hingga SD/MI kelas awal.
Panduan Umum 9