Page 254 - seni tari_BG_KLS_I_Rev
P. 254

F. Pengayaan dan Remedial



                  Pada  umumnya,  di  sebuah  kelas  terdapat  peserta  didik  dengan  kemampuan  yang
                  heterogen. Tak bisa dipungkiri bahwa dari sekian banyak peserta didik, guru akan
                  menemukan peserta didik yang memiliki minat tinggi terhadap pembelajaran. Peserta
                  didik dengan minat tinggi bisa turut mendukung peserta didik lain yang membutuhkan
                  bantuan. Guru dapat memasangkan atau mengelompokkan peserta didik yang butuh

                  dukungan dengan peserta didik yang memiliki minat tinggi. Tugasnya peserta didik
                  yang  memiliki  minat  tinggi  adalah  membantu  membuat  konsep  gerak  koordinasi
                  bersama-sama dengan peserta didik yang membutuhkan. Metode ini dikenal dengan

                  ‘metode jigsaw’.





                      Teknik   mengajar   jigsaw dikembangkan oleh Aroson et  al. sebagai  metod
                  Cooperative Learning. Lie (2008 : 69) mengemukakan bahwa metode jigsaw adalah suatu
                  metode kooperatif yang memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman
                  peserta didik dan membantu mengaktifkan skema tersebut agar bahan pelajaran lebih






                  bermakna. Jigsaw   learning atau pembelajaran tip  Jigsaw merupakan sebuah teknik




                  yang dipakai  secar  lu  yang memiliki  kesamaan dengan teknik pertukaran dari




                  kelompok k  kelompok (group-to-group exchange) dengan suatu perbedaan penting,
                  yaitu setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Dalam teknik ini peserta didik belajar
                  dengan sebuah kelompoknya, dimana dalam kelompok tersebut terdapat satu orang
                  ahli yang membahas materi tertentu (Silberman, 2002: 168)
                      Untuk menerapkan ‘metode jigsaw’ dalam tugas individu dapat dilakukan dengan
                  cara  guru  membuat  catatan  dengan  mengelompokkan  peserta  didik  berdasarkan
                  kemampuannya;
                  1.  peserta didik yang membutuhkan bantuan;
                  2.  peserta didik yang mandiri; dan
                  3.  peserta didik yang memiliki minat tinggi.

                      Selanjutnya, guru menugaskan peserta didik pada nomor tiga untuk membantu

                  peserta didik pada nomor satu. Bentuk bantuan yang diberikan adalah mendampingi
                  peserta didik pada nomor satu dalam membuat kesimpulan dan merangkai gerak tari
                  sederhana sesuai dengan target yang diberikan guru.

                      Melalui metode ini, peserta didik yang memiliki minat tinggi diharapkan dapat
                  meningkatkan  kemampuan  sosialnya  dengan  saling  membantu  dan  berbagi.

                  Selain itu, peserta didik tersebut juga mendapatkan pengalaman dalam membantu






                                                                                        Bab II | Gerak Tari  229
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259