Page 22 - Sosiologi Kelas X
P. 22
sosial bagi studi statistika tentang gejala moral terlebih dahulu (Duverger,
2010). Secara etimologis, istilah sosiologi merupakan gabungan dari dua
kata, yaitu socius dari bahasa Latin, yang berarti teman atau kawan dan
logos dari bahasa Yunani yang berarti kata atau berbicara.
Mengenai pengertian sosiologi secara lebih lengkap dan rinci dapat
dikutip pendapat sejumlah ahli, yaitu sebagai berikut.
1. Auguste Comte
Sosiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang masyarakat. Sosiologi
berupaya memahami kehidupan bersama manusia, sejauh kehidupan itu
bisa ditinjau atau diamati melalui metode empiris. Masyarakat dipandang
sebagai unit dasar analisis dalam sosiologi, sedangkan varian lainnya,
seperti keluarga, politik, pendidikan, agama, ekonomi, maupun interaksinya
merupakan subanalisis. Adapun yang menjadi fokus perhatian sosiologi
adalah manusia dalam konteks sosial. Harapan Comte adalah sosiologi
dapat menjadi ratu ilmu-ilmu sosial (Reiss dalam Sunarto, 2008). Menurut
bayangan Comte mengenai hierarki ilmu, sosiologi suatu saat nanti
dapat menempati kedudukan teratas dalam tangga ilmu pengetahuan,
Sumber: Dokumen penerbit
melampaui astronomi, fisika, kimia, dan biologi (dalam Sunarto, 2008).
Gambar 1.10 Menurut Auguste Comte,
keluarga dipandang sebagai subanalisis
dalam sosiologi 2. Allan Johnson
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku,
terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial, sekaligus bagaimana
sistem tersebut memengaruhi individu atau kelompok dan bagaimana
individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya memengaruhi sistem
sosial tersebut (dalam Setiadi, 2011).
3. J.B.A.F. Mayor Polak
Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat
secara keseluruhan, yaitu hubungan manusia dengan manusia, manusia
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun
materi, baik statis maupun dinamis (dalam Setiadi, 2008).
4. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari beberapa hal berikut.
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik di antara gejala-gejala sosial.
Contohnya adalah gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan
moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik,
dan sebagainya.
b. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan
gejala-gejala nonsosial. Contohnya adalah gejala geografis, biologis,
dan sebagainya.
c. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial (dalam Soekanto,
Sumber: https://bit.ly/3EkxCSo 2015).
Gambar 1.11 Peristiwa bencana merupakan
contoh hubungan gejala geografis dengan
gejala sosial
10 IPS Sosiologi Kelas X