Page 25 - Sosiologi Kelas X
P. 25

C. Objek Kajian Sosiologi


                  Sosiologi sebagai suatu disiplin ilmu tentu memiliki objek kajian. Objek
                  kajian sosiologi dibagi menjadi dua, yaitu objek kajian sosiologi menurut
                  para tokoh perintis dan objek kajian sosiologi menurut para tokoh
                  kontemporer.

                  1.  Objek Kajian Sosiologi Menurut para Tokoh
                      Perintis

                  Berikut akan dijelaskan pandangan sejumlah tokoh perintis atau klasik
                  untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai objek kajian sosiologi.

                  a.  Auguste Comte (1798–1857)
                  Auguste Comte merupakan salah satu tokoh yang memberikan kontribusi
                  penting bagi perkembangan sosiologi dengan filsafat positivisme, yang
                  mengajarkan  bahwa  kebenaran  ialah  logis  serta  ada  bukti  empirisnya.
                  Segala sesuatu harus tampak, berwujud, juga dapat diukur. Jika sesuatu
                  masih abstrak maka itu bukan ajaran dari positivisme, melainkan hanya
                  angan-angan semata atau metafisis.
                      Comte memandang bahwa sejarah kemajuan manusia akan melewati
                  tiga jenjang yang mendaki. Jenjang-jenjang tersebut adalah sebagai berikut.

                  1)  Jenjang Teologi
                      Manusia mencoba menjelaskan gejala yang terjadi di sekitarnya
                                                                                         Sumber: https://bit.ly/3Ep2v8e
                      dengan mengacu pada hal yang bersifat adikodrati. Pada tahap ini
                                                                                         Gambar 1.13 Auguste Comte berusaha
                      manusia mempercayai adanya dewa-dewi atau penguasa alam semesta    menjaga keilmiahan sosiologi dengan filsafat
                                                                                         positivisme
                      yang menciptakan dan mengendalikan seluruh segi kehidupannya.
                  2)  Jenjang Metafisika
                      Manusia mengacu pada kekuatan metafisik atau abstrak. Manusia
                      meyakini bahwa ada kekuatan (gaib) yang berada di sekitarnya yang
                      dapat memengaruhi aspek tertentu dari keberadaannya. Contohnya
                      adalah mendatangkan keberuntungan, menangkal bencana, dan
                      sebagainya.





















                      Sumber: https://bit.ly/3hTkrAj
                      Gambar 1.14 Kepercayaan terhadap jimat dan benda­benda berkekuatan gaib adalah
                      corak jenjang metafisika




                                                                    Bab I  Sosiologi sebagai Ilmu Berparadigma Ganda  13
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30