Page 18 - Pengantar Ilmu Pendidikan
P. 18
dapat berubah seiring waktu (Hong, 2024). Watak dan kepribadian
yang dipandu oleh nilai-nilai kemanusiaan menjadi penuntun manusia
untuk hidup berdampingan dengan manusia lain. Internalisasi nilai-
nilai kemanusiaan menuntun manusia untuk memanusiakan manusia
sehingga pendidikan menjadi kebutuhan mendasar dalam kehidupan.
Melalui proses belajar, watak dan kepribadian dapat dibentuk sekaligus
diwariskan sehingga pendidikan menjadi sarana untuk memperoleh
serta melestarikan nilai-nilai kemanusiaan.
Kebutuhan akan pendidikan menjadi satu hal yang tidak terelak-
kan pada setiap fase sejarah peradaban manusia. Hampir setiap
individu dan masyarakat di berbagai bangsa sepakat bahwa pendidikan
sangat dibutuhkan. Seiring perkembangan pemikiran dan perubahan
peradaban, manusia sepakat bahwa pendidikan itu penting, meskipun
latar belakang dan cara pandang mengenai keutamaannya berbeda-
beda (Gardner, 2021). Menurut Russell (2014), meskipun pendidikan
selalu diperdebatkan oleh sebagian orang yang pendapatnya patut
dihormati, mereka yang menolak pendidikan beralasan bahwa pen-
didikan tidak selalu mampu mencapai tujuan yang dinyatakannya.
Kutipan dari Meno yang ditulis oleh Plato (427–347 SM) menyata-
kan bahwa pengetahuan tentang kebenaran secara alami telah ada
dalam diri seseorang, bahkan sebelum ia belajar lewat pengalaman dan
observasi (Ebrey, 2024). Ide pokoknya ialah jiwa manusia sudah lebih
dahulu ada dan berpadu dengan forma-forma sebelum ia akhirnya
dipersatukan dengan tubuh. Setelah itu, manusia hanya perlu
mengingat kembali pengetahuan yang telah dimiliki jiwanya sejak
awal eksistensinya (Ley Polanco, 2025). Keyakinan Plato inilah yang
melahirkan teori yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme (Fjelland,
2025).
Berbeda dengan Plato, Aristoteles (384–322 SM) berpendapat
bahwa dunia eksternal menjadi landasan bagi persepsi-persepsi
indrawi manusia. Persepsi tersebut selanjutnya diolah oleh pikiran
hingga menghasilkan pemahaman yang konsisten dan tetap dengan
aturannya sendiri (Brandt, Dieterich, dan Huppert, 2024). Pandangan
2 Pengantar Ilmu Pendidikan

