Page 20 - Pengantar Ilmu Pendidikan
P. 20
Kingdom 1 Animal, multiseluler, eukariotik, heterotrof (memperoleh nutrisi dari organisme lain), serta
memiliki kemampuan bergerak dan sistem saraf yang kompleks.
Phylum 2 Chordates, hidupnya memiliki empat ciri khas kordata: notokorda, tali saraf berongga dorsal, celah
faring, dan ekor pascaanal.
Class 3 Mamals, manusia diklasifikasikan sebagai mamalia karena memiliki ciri khas seperti kelenjar susu
yang menghasilkan susu untuk anak, rambut di tubuh, tiga tulang di telinga tengah (maleus, inkus,
stapes). otak yang besar dan berkembang, serta berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar).
Order 4 Primates, otak yang relatif besar dan kompleks, penglihatan stereoskopik dengan mata menghadap
ke depan, tangan dan kaki yang fleksibel dengan ibu jari yang dapat berlawanan arah, kuku datar
menggantikan cakar, serta periode kanak-kanak yang panjang untuk pembelajaran.
Family 5 Hominids, keluarga primata (famili hominidae) yang mencakup manusia, simpanse, gorila, dan
orang utan, yang dicirikan oleh tubuh besar, tidak berekor, dan otak kompleks.
Genus 6 Homo, ciri-ciri spesies homo, atau manusia, dalam klasifikasi makhluk hidup adalah otak yang
berkembang pesat, tubuh yang tegak (bipedal), wajah yang relatif kecil, dahi tinggi, dan memiliki dagu.
Species 7 Homo sapiens, ciri fisik utama homo sapiens adalah tengkorak yang bulat dan tinggi dengan dahi
vertikal, dagu yang menonjol, dan peningkatan ukuran otak yang signifikan (hingga 1300–1500 cc).
Manusia modern ini juga memiliki struktur tulang yang lebih ringan, wajah lebih kecil, tulang hidung
menonjol, serta jari dan kaki yang lurus.
Sumber: Teguh, 2025
Gambar 1.1 Tempat Manusia dalam Klasifikasi Makhluk Hidup
Tirtarahardja (2005) menjelaskan dengan panjang lebar bahwa
pernyataan dan kenyataan di atas dapat menimbulkan kesan keliru.
Kesalahpahaman tersebut adalah anggapan bahwa binatang dan manusia
hanya berbeda secara bertahap (gradual), yaitu suatu perbedaan
yang melalui rekayasa dapat dihilangkan serta keduanya dianggap
sama. Contohnya, air yang berubah menjadi es karena perbedaan
temperatur. Dengan logika yang sama, seolah-olah melalui kemahiran
rekayasa pendidikan, seekor orang utan dapat diubah menjadi
manusia. Padahal, wujud sifat hakikat manusia—yang tidak dimiliki
oleh binatang—tidak diperhitungkan dalam teori yang mendudukkan
manusia di antara binatang tersebut. Wujud sifat hakikat manusia
tersebut meliputi kemampuan menyadari diri, bereksistensi, memiliki
kata hati, moral, mampu bertanggung jawab, memiliki rasa kebebasan
atau kemerdekaan, kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari
hak, serta kemampuan untuk menyadari kebahagiaan.
Mari kita bandingkan sifat hakikat manusia dengan binatang.
Hingga saat ini, tidak dijumpai seekor binatang maupun sekawanan
binatang yang memiliki peradaban dengan wujud sifat hakikat sebagai-
4 Pengantar Ilmu Pendidikan

