Page 41 - Matematika Kelas VII
P. 41
Dari Gambar 1.16, diperoleh hal-hal sebagai berikut.
1
• Lingkaran (a) menunjukkan daerah arsiran.
2
2 2
• Lingkaran (b) menunjukkan daerah arsiran. Jika disederhanakan
4
4
2 2 : 2 1
maka diperoleh = = .
4 4 : 2 2
3 3
• Lingkaran (c) menunjukkan daerah arsiran. Jika disederhanakan
6 6
3 3 : 3 1
maka diperoleh = = . 0 1 2
6 6 : 3 2 2 2
4 4
• Lingkaran (d) menunjukkan daerah arsiran. Jika disederhanakan 0 1 2 3
8 8 3 3 3
4 4 : 4 1
maka diperoleh = = . 0 1 2 3 4
8 8 : 4 2 4 4 4 4
5 5 0 1 2 3 4 5
• Lingkaran (e) menunjukkan daerah arsiran. Jika disederhanakan 5 5 5 5 5
10 10
5 5 : 5 1 0 1 2 3 4 5 6
maka diperoleh = = . 6 6 6 6 6 6
10 10 : 5 2
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Ternyata, tampak bahwa = = = = maka , , , , dan 8 8 8 8 8 8 8 8
adalah pecahan senilai. 2 4 6 8 10 2 4 6 8 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Untuk lebih memahami tentang pecahan senilai, perhatikan pula garis
bilangan pada Gambar 1.17. Gambar 1.17 Ilustrasi pecahan senilai
pada garis bilangan
Dari Gambar 1.17, perhatikan garis putus-putus yang menghubungkan
antara bilangan pecahan yang berbeda, namun memiliki nilai yang sama atau Smart Learning
senilai.
Contoh: Untuk menambah pemahaman
kalian tentang membandingkan
1 2 pecahan, pindailah QR Code be-
5 dan 10 rikut!
2 2 : 2 1
10 dapat disederhanakan menjadi 10 : 2 =
5
1 2
Jadi, = .
5 10
Dari uraian dan contoh di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
a
Untuk menentukan pecahan-pecahan yang senilai dengan dan
b ≠ 0, dapat digunakan sifat: b
a a × p a a × n
• = atau =
b b × p b b × n
Bab I Bilangan 27